700 Hari Serangan Israel ke Gaza: 73.700 Orang Tewas dan Hilang, 90% Infrastruktur Hancur
GAZA, iNews.id - Kantor Media Pemerintah Gaza, Sabtu (6/9/2025), mengungkap data terbaru dampak serangan Israel yang sudah berlangsung 700 hari yang jatuh pada Jumat (5/9/2025). Serangan militer Zionis telah menghancurkan hampir seluruh infrastruktur wilayah kantong tersebut dengan nilai kerugian mencapai 68 miliar dolar AS lebih.
Sekitar 90 persen infrastruktur di Jalur Gaza hancur. Selain itu, lebih dari 73.700 orang tewas dan hilang. Sebanyak 64.300 di antaranya tewas berdasarkan jenazah yang dibawa ke rumah-rumah sakit.
Dari jumlah korban tewas, lebih dari 20.000 di antaranya dalah anak-anak dan 12.500 perempuan dewasa.
Laporan kantor media Gaza juga mengungkap, Israel telah membantai 2.700 keluarga. Seluruhnya meninggal dan terhapus dari catatan sipil.
Di antara korban tewas juga terdapat 1.670 tenaga medis, 248 jurnalis, 139 personel pertahanan sipil, dan 173 pegawai negeri sipil (PNS) Gaza.
Sementara itu korban luka mencapai lebih dari 162.000 orang, banyak di antara mereka yang menderita cacat seumur hidup disebabkan kehilangan anggota tubuh, kelumpuhan, serta kehilangan pengelihatan.
Israel juga menghancurkan 38 rumah sakit, 833 masjid, dan 163 lembaga pendidikan, di samping kerusakan luas pada ribuan fasilitas publik lainnya.
Israel juga mengusir paksa warga dengan mencegah penduduk kembali ke rumah mereka di Kota Gaza serta wilayah lain di Jalur Gaza bagian utara serta menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Kantor media Gaza menyebut ratusan ribu truk bantuan dilarang memasuki Gaza, sehingga menyebabkan 2,4 juta penduduk, termasuk lebih dari 1 juta anak-anak, menderita kelaparan.
Pemerintah Gaza menyerukan kepada negara-negara Arab, umat Islam seluruh dunia, masyarakat internasional, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk bertindak segera guna mengakhiri agresi, membuka blokade, serta memulangkan keluarga-keluarga yang mengungsi, serta menuntut pertanggungjawaban para pemimpin Israel di hadapan pengadilan internasional.
Editor: Reza Fajri