Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Jet Pribadi Bawa Kepala Staf Angkatan Bersenjata Libya Jatuh di Turki, Ini Dugaan Penyebabnya
Advertisement . Scroll to see content

78 Orang Ditangkap karena Unggahan Tentang Gempa Turki yang Picu Ketakutan 

Rabu, 15 Februari 2023 - 18:37:00 WIB
78 Orang Ditangkap karena Unggahan Tentang Gempa Turki yang Picu Ketakutan 
78 orang di Turki ditangkap setelah membagikan unggahan provokatif terkait gempa bumi pekan lalu. (Foto: Dok.)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Sebanyak 78 orang di Turki ditangkap setelah membagikan unggahan provokatif terkait gempa bumi pekan lalu. Mereka dianggap menciptakan ketakutan dan kepanikan di kalangan masyarakat. 

Direktorat Jenderal Keamanan Turki pada Rabu (15/2/2023) mengaku telah mengidentifikasi 613 orang yang dituduh membuat postingan provokatif. Proses hukum telah dimulai terhadap 293 orang. 

"Dari kelompok ini, kepala jaksa memerintahkan penangkapan terhadap 78 orang," katanya.

Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Turki dan Suriah telah meningkat di atas 41.000 orang. Selain itu, jutaan orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Direktorat juga menambahkan, 46 situs web ditutup karena menjalankan penipuan phishing yang mencoba mencuri sumbangan untuk korban gempa. Selain itu, 15 akun media sosial yang berpura-pura sebagai lembaga resmi juga ditutup.

Pekan lalu, Turki memblokir akses ke Twitter selama sekitar 12 jam dari Rabu sore hingga Kamis dini hari. Itu terkait penyebaran disinformasi gempa. 

Langkah itu justru memicu kemarahan dari politisi oposisi dan orang-orang yang menggunakan platform tersebut untuk menemukan orang yang dicintai dan berbagi informasi tentang upaya penyelamatan.

Direktur Komunikasi Turki, Fahrettin Altun pada Senin (13/2/2023) mentweet bahwa Turki mengalami 'polusi' informasi yang serius. Pihak berwenang akan membagikan buletin harian yang mengoreksi informasi palsu.

"Dalam seminggu setelah gempa, sekitar 6.200 item informasi dan berita palsu dilaporkan ke pemerintah," tambah Altun.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut