800 Orang Tewas, PBB Desak Akses Bantuan ke Ghouta Dibuka Lagi
JENEWA, iNews.id - Sekjen PBB Antonio Guterres meminta agar konvoi pasokan bantuan segera mendapat akses di Suriah, sehari setelah serangan udara memblokir pengiriman makanan dan obat-obatan ke Ghouta Timur.
Guterres mendesak semua pihak yang bertikai mengizinkan truk bantuan kembali ke kota utama di Ghouta Timur, Douma, untuk menyelesaikan pengiriman bantuan kemanusiaan. Hal ini seperti telah disepakati dengan pihak berwenang Suriah.
PBB melaporkan, saat serangan udara dan tembakan artileri berlanjut pada Senin 5 Maret, pekerja bantuan memutuskan mundur dari Ghouta Timur setelah membongkar 32 dari 46 truk dalam konvoi tersebut.
Hampir setengah dari makanan yang dibawa tidak dapat dikirim dan sebagian dari persediaan medis dan kesehatan dikeluarkan dari truk oleh pihak berwenang Suriah.
"Kami meminta semua pihak segera mengizinkan akses yang aman bagi konvoi untuk menyalurkan pasokan bantuan kepada ratusan ribu orang yang sangat membutuhkan," demikian pernyataan PBB, seperti dilansir AFP, Rabu (7/3/2018).
Permohonan ini diajukan menjelang pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk membahas kegagalan gencatan senjata di Suriah, 10 hari setelah gencatan senjata tersebut disepakati.
Didukung Rusia senagai sekutu Suriah, pada 24 Februari, DK dengan suara bulat menyatakan resolusi yang menuntut penghentian 30 hari penyerangan di Suriah untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dan evakuasi bagi korban luka.
Serangan udara, tembakan artileri, dan roket ke Ghouta Timur sejak 19 Februari menewaskan lebih dari 800 orang, sebanyak 177 di antaranya anak-anak.
Editor: Nathania Riris Michico