800 Ribu Pekerja AS Tak Terima Gaji Pertama di 2019
WASHINGTON, iNews.id - Ratusan ribu pekerja pemerintahan Amerika Serikat (AS) tak menerima gajian pertama mereka di tahun ini lantaran penutupan sebagian pemerintahan federal masih terus berlanjut.
Karyawan seperti penjaga penjara, staf bandara, dan agen FBI bekerja tanpa bayaran.
Dilaporkan BBC, Sabtu (12/1/2019), penutupan sebagian pemerintahan yang dimulai pada 22 Desember lalu ini akan menjadi yang terpanjang dalam sejarah, memasuki hari ke-22 pada Sabtu (12/1/2019).
Presiden Donald Trump menolak menyetujui anggaran federal kecuali termasuk pendanaan pembangunan tembok perbatasan.
Namun, Demokrat menolak permintaannya meloloskan anggaran sebsar 5.7miliar dolar AS untuk dana tembok tersebut.
Sekitar seperempat dari pemerintahan federal tidak beroperasi hingga rencana anggaran disetujui, mengakibatkan 800.000 karyawan bekerja tanpa digaji.
Pada Jumat, para pekerja tersebut melewatkan hari gajian pertama mereka di 2019. Beberapa orang membagikan slip pembayaran kosong mereka di media sosial.
Oscar Murillo, seorang insinyur kedirgantaraan di NASA, memposting cek bertuliskan 0 dolar di Twitter. Dia mengaku benar-benar kehilangan uang karena pengurangan wajib.
Pengguna Twitter lain, Cat Heifner, membagikan apa slip gaji kakaknya, yang menunjukkan bahwa dia dibayar satu sen untuk pekerjaannya sebagai pengontrol lalu lintas udara.
Sementara itu, situs iklan Craigslist dibanjiri daftar pekerja federal yang berusaha menjual harta benda mereka.
Barang-barang mulai dari tempat tidur hingga mainan lama terdaftar sebagai "barang-barang spesial penutupan pemerintahan".
"Dijual seharga 93,88 dolar di Walmart. Bertanya jika ada yang berminat (menjadi) 10 dolar," demikian bunyi salah satu iklan kursi goyang untuk anak-anak.
"Kami butuh uang untuk membayar tagihan."
Dari 800.000 pegawai federal yang tidak dibayar, sekitar 350.000 cuti- semacam pemutusan hubungan kerja sementara- sementara sisanya terus bekerja.
Ribuan orang dilaporkan mengajukan tunjangan pengangguran di tengah ketidakpastian keuangan.
Salah satu bandara terbesar, Miami International Airport, akan menutup seluruh terminal akhir pekan ini karena begitu banyak staf keamanan yang mengaku sakit.
Editor: Nathania Riris Michico