Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ngerinya Perang Yugoslavia, Sniper Tembaki Warga Bosnia hanya untuk Bersenang-Senang
Advertisement . Scroll to see content

9 Orang Ditahan karena Coba Terobos Kantor Media Pemerintah Serbia

Selasa, 19 Maret 2019 - 10:57:00 WIB
9 Orang Ditahan karena Coba Terobos Kantor Media Pemerintah Serbia
Polisi berjaga-jaga setelah pengunjuk rasa masuk ke televisi RTS yang dikelola pemerintah. (FOTO: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BEOGARD, iNews.id - Sembilan orang ditahan di Serbia saat melakukan aksi protes akhir pekan lalu. Mereka ditangkap karena mencoba masuk ke media televisi yang dikelola pemerintah.

Delapan orang yang ditahan sudah dibebaskan. Beberapa di antara mereka membayar jaminan dan yang lain kemungkinan akan menjalani persidangan.

Perselisihan dengan polisi pecah pada Sabtu malam saat para demonstran masuk ke markas televisi RTS di Beograd. Mereka menuntut lebih banyak pemberitaan dari saluran televisi tersebut, yang dituduh bias karena pro-pemerintah.

Insiden itu merupakan eskalasi dari unjuk rasa Sabtu lalu, yang diikuti ribuan orang setiap akhir pekan sejak Desember, melawan Presiden Aleksandar Vucic. Vucic dikritik karena mengarah ke otoritarianisme.

"Enam dari mereka dipenjara selama 30 hari," kata kepala kepolisian, Vladimir Rebic, kepada RTS, Selasa (19/3/2019).

Di antara mereka ada seorang siswa sekolah menengah yang guru-gurunya serta sesama siswa lain ikut memprotes di luar kantor polisi.

"Enam orang akan dituntut karena membobol RTS, menghancurkan jendela, dan berperilaku kejam terhadap karyawan RTS dan petugas polisi," ujar Rebic.

Pada Minggu kemarin, Vucic mengecam para pengunjuk rasa dan menuduh mereka berkolaborasi dengan para pemimpin politik di Kosovo, bekas provinsi yang tetap menjadi musuh utama Beograd.

Dia menuduh para pemimpin oposisi bekerja sama dengan Presiden Kosovo Hashim Thaci dan Perdana Menteri Ramush Haradinaj, dengan menuduh mereka ingin "mengusir"-nya.

"Saya pikir Haradinaj bercanda ketika dia mengatakan akan menggulingkan saya, tetapi sekarang saya melihat bahwa dia serius," kata Vucic, kepada wartawan.

Drama ini juga mendorong Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic untuk menyatakan keprihatinan atas stabilitas kawasan.

"Ini merupakan masalah internal di Serbia di mana saya tidak ingin ikut campur, tetapi saya tidak ingin destabilisasi seluruh wilayah," katanya, seperti dikutip oleh kantor berita Beta.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut