A Day to Remember: Momen Akrab Adik Kim Jong Un dengan Presiden Moon

SEOUL, iNews.id - Momen langka kembali terjadi di tengah-tengah perhelatan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang. Kali ini, publik disuguhkan peristiwa bersejarah di mana adik pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Yo Jong dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In menikmati konser musik.

Presiden Moon, seperti diberitakan South China Morning Post, Senin (12/2/2018), duduk bersebelahan dengan Kim Yo Jong di konser para pemusik Pyongyang di Seoul. Dalam kesempatan itu, Moon dan Yo Jong tampak menikmati konser sambil sesekali bercengkerama dengan akrab.

Dari foto yang beredar, Yo Jong duduk di antara Moon dan ketua tim delegasi olimpiade sekaligus Presidium Majelis Rakyat Korut Kim Yong Nam. Mereka bertepuk tangan bersama saat menonton konser orkestra Samijon, Minggu 11 Februari malam.

Ada pula penampilan mengejutkan dari Seohyun, salah satu anggota girlband papan atas Korsel 'Girl Generations'.

Foto Kim Yo Jong dan Presiden Moon Jae In akrab di konser Samijon (Foto: AFP)

China Diduga Tekan Universitas Inggris agar Hentikan Riset soal Xinjiang

Yo Jong juga beberapa kali terlihat memperhatikan Moon yang sedang berbicara, begitu pula sebaliknya. Moon juga antusias mendengarkan Yo Jong saat berbicara.

Kim Yong Nam juga tampak menikmati konser yang digelar selama 100 menit dengan membawakan 40 lagu itu, termasuk musik pop Korsel serta musik Korut.

Pada satu momen, Hyon Song Wol pemimpin girlband Moranbong yang populer di Utara, naik ke panggung untuk membawakan lagu bertema unifikasi. Hyon Song Wol yang diduga merupakan mantan pacar Kim Jong Un menjadi pentolan girlband tersbebut.

Ketua delegasi Korut Kim Yong Nam, Kim Yo Jong dan Presiden Moon Jae In duduk berdekatan saat konser musik di Seoul (Foto: AFP)

Minat publik pada acara tersebut sangat besar, dengan hampir 150.000 peminat meski panitia hanya menyiapkan sekitar 1.000 tiket. Konser di Seoul tersebut penampilan Samijon terakhir dari rangkaian kunjungan delegasi seni Korut di Olimpiade Pyeongchang.

Korut dan Korsel berbagi kimchi dan soju dengan Presiden Moon, serta duduk di tribun yang sama pada upacara pembukaan Olimpiade. Mereka juga menyemangati tim hoki es perempuan gabungan dalam momen itu.

Pada jamuan makan malam sebelumnya dengan pejabat senior Korsel, Kim Yo Jong mengatakan bahwa menurutnya kedua Korea masih memiliki banyak kesamaan meskipun berpuluh-puluh tahun berpisah.

Menurut pernyataan dari kantor kepresidenan Blue House, sebelum terbang ke Korsel, Yo Jong menduga keadaan akan sangat berbeda dan tidak biasa.

"Tapi ternyata ada banyak hal yang serupa dan sama. Saya harap suatu hari kita menjadi satu akan dibawa ke masa depan," ujar Yo Jong.

Namun, hal ini memicu protes dari warga Korsel. 'Keakraban' tersebut membuat kelompok konservatif marah. Mereka menuduh Presiden Moon menjadi simpatisan Korut dan merusak persekutuan keamanan dengan AS.

"Memiliki komunis merah di jantung Kota Seoul ini merupakan penghinaan!" teriak seorang warga sambil melambaikan spanduk yang mengecam Moon dan Kim Jong Un, dalam aksi demosntrasi.

"Kami menentang olimpiade, politik yang buruk!" demikian tulisan di salah satu spanduk.

Kehadiran Korut mendominasi pemberitaan utama pada awal penyelenggaraan Olimpiade. Semua media memburu Kim Yo Jong yang memiliki latar belakang pendidikan di Swiss. Yo Jong yang diyakini berusia 30-an merupakan salah satu kepercayaan terdekat kakaknya.

Presiden Moon diketahui telah lama mencari momen damai dengan Korut untuk membawanya ke meja perundingan. Selama berbulan-bulan, Moon mempromosikan Pyeongchang sebagai "Olimpiade perdamaian".

Editor: Anton Suhartono