Adik Kim Jong Un Ancam Korsel Lagi: Anda Akan Menghadapi Ancaman Keamanan Serius

SEOUL, iNews.id - Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, kembali menyampaikan ancaman kepada Korea Selatan (Korsel) yang akan menggelar latihan perang dengan Amerika Serikat (AS). Dia menyebut Korsel akan menghadapi ancaman keamanan lebih besar jika tetap melaksanakannya.

Kantor berita Yonhap melaporkan, Korsel dan AS memulai latihan perang pendahuluan pada Selasa (10/8/2021). 

Baca Juga

Terungkap, Putin dan Bush Sama-sama Cemas dengan Senjata Nuklir Pakistan

Latihan ini tetap digelar meskipun Kim Yo Jong sebelumnya mengancam aktivitas tersebut akan berdampak pada upaya memperbaiki hubungan dua Korea.

Dalam ancaman terbaru ini, seperti dilaporkan kantor berita KCNA, Kim Yo Jong menyebut latihan tersebut tidak diinginkan dan bisa merusak diri sendiri. Disebutkan pula, latihan perang Korsel dan AS bisa mengancam rakyat Korut dan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea

Baca Juga

Diancam Adik Kim Jong Un, Korea Selatan Sebut Latihan Perang dengan AS Belum Pasti

"Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menghadapi ancaman keamanan lebih serius dengan mengabaikan peringatan berulang kami untuk melanjutkan latihan perang yang berbahaya ini," kata perempuan yang diperkirakan berusia 33 tahun itu, seperti dilaporkan kembali Reuters.

Baca Juga

Korsel Akan Latihan Perang dengan AS, Adik Kim Jong Un Beri Peringatan Keras 

Latihan perang bertajuk Pelatihan Manajemen Krisis Staf itu bertujuan memeriksa kesiapan pasukan sekutu dalam menanggapi kemungkinan kontinjensi. Acara berlangsung dari Selasa hingga Jumat pekan ini sebelum beralih ke latihan skala penuh yang berlangsung pada 16 sampai 26 Agustus.

Namun Kementerian pertahanan Korsel menyatakan waktu, skala, dan formasi latihan belum rampung dibahas.

Baca Juga

Korsel Bangun Sistem Pertahanan Mirip Iron Dome Hadapi Rudal Korut, Siapkan Rp37 Triliun

Korsel dan AS rutin menggelar latihan perang, terutama di musim semi dan panas. Aktivitas itu selalu ditentang Korut yang menganggap sebagai persiapan dalam menghadapi negaranya.

Editor: Anton Suhartono