Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa M6,3 Guncang Afghanistan, 20 Orang Tewas 320 Luka
Advertisement . Scroll to see content

Afghanistan Bebaskan Tahanan Taliban, Prancis Meradang

Minggu, 16 Agustus 2020 - 06:32:00 WIB
Afghanistan Bebaskan Tahanan Taliban, Prancis Meradang
Sejumlah tahanan Taliban berjalan keluar penjara pada hari pembebasan mereka, Kamis (13/8/2020). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.idPrancis secara resmi memprotes pembebasan tiga narapidana oleh otoritas Afghanistan, baru-baru ini. Ketiga orang itu sebelumnya dipenjara karena pembunuhan warga negara Prancis, beberapa tahun lalu.

Pemerintah Afghanistan pada Kamis (13/8/2020) lalu melepaskan 80 tahanan Taliban sebagai langkah awal dari keputusan Kabul membebaskan total 400 anggota kelompok pemberontak itu dari penjara. Tiga narapidana, yang pembebasannya diprotes Prancis itu, termasuk dalam daftar 80 tahanan pertama yang telah dilepas itu.

Pemerintah Afghanistan dan Taliban akan bertemu dalam beberapa hari ke depan, setelah pembebasan semua tahanan selesai. Tindakan Kabul itu menuai kecaman luas dari berbagai kalangan, setelah diketahui bahwa banyak narapidana yang dibebaskan itu dulu terlibat dalam serangan yang menewaskan sejumlah warga Afghanistan dan orang-orang asing.

Di antara kelompok tahanan yang pembebasannya telah dimulai itu, terdapat dua pria yang membunuh Bettina Goislard, perempuan Prancis yang bekerja sebagai pegawai Badan Pengungsi PBB (UNHCR). Goislard dibunuh di Kota Ghazni, Afghanistan Timur, pada 16 November 2003.

Selain itu, ada lagi satu narapidana, seorang mantan tentara Afghanistan yang membunuh lima tentara Prancis dan melukai 13 orang lainnya pada 2012 di Provinsi Kapisa.

“Kami dengan tegas menentang pembebasan orang-orang yang dihukum karena kejahatan terhadap warga Negara Prancis, terutama tentara dan pekerja kemanusiaan yang mengabdi dengan dedikasi bersama warga Afghanistan yang menjadi mitra kami untuk keamanan dan bantuan orang-orang yang membutuhkan,” ungkap Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan, Sabtu (15/8/2020).

“Karena itu, kami meminta pihak berwenang Afghanistan untuk tidak melanjutkan pembebasan para teroris ini,” kata Kemlu Prancis lagi, seperti dikutip AFP.

Keluarga Goislard juga mengecam keras langkah otoritas Afghanistan tersebut.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut