Ajaib! Karyawan Pabrik Selamat setelah Jatuh ke Tungku Aluminium Cair 720 Derajat Celsius

ZURICH, iNews.id - Seorang karyawan pabrik di Swiss secara mengejutkan jatuh ke tungku aluminium panas bersuhu 720 derajat Celsius. Ajaibnya, dia selamat namun menderita luka bakar parah. 

Seorang pria usia 25 tahun membuat panik sebuah pabrik di St. Gallen, Swiss. Pasalnya dia jatuh ke dalam tungku di mana di dalamnya terdapat aluminium cair pada 9 November malam. 

Baca Juga

Hotel Jepang Tolak Reservasi dari Warga Israel karena Tindakan pada Rakyat Palestina

Dilansir dari Daily Mail, cairan aluminium panas itu mencapai lutut korban. Dengan berusaha menahan rasa sakit, korban berupaya keluar dari tungku. 
  
Staf medis yang dipanggil menuju lokasi kejadian terdiri atas dua dokter dan paramedis penyelamat udara darurat Swiss segera memberikan pertolongan pertama. Selanjutnya, korban diterbangkan ke rumah sakit. 

Saat ini, kepolisian St. Gallen sedang menyelidiki kasus tersebut.

Baca Juga

Damkar Siaga di Pabrik Aluminium Foil yang Terbakar di Bogor : Masih Ada Asap Kecil

Mirisnya, beberapa kecelakaan serupa dilaporkan terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya terjadi di sebuah perusahanan pengemasan, Rifward Limited di Wrexham, Wales.

Awal tahun ini, perusahaan tersebut dinyatakan bersalah melanggar Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Mereka harus membayar denda sekitar 115.000 Poundsterling atau setara lebih dari dua miliar. 

Baca Juga

Kebakaran Pabrik Aluminium Foil di Bogor, Api Menjalar ke Permukiman

Pasalnya, seorang karyawan lanjut usia, Christopher Wright (59) diketahui berupaya menyelamatkan tangannya saat terjadi kecelakaan kerja sekitar dua tahun lalu.

Christopher Wright (59) dilarikan ke rumah sakit dengan luka parah di tangan. Tangannya yang terpotong mesin pabrik. 

Baca Juga

Pabrik Aluminium Foil Ludes Terbakar di Bogor

Dia menjalani operasi penyambungan tangan selama 11 jam. Meski berhasil disambungkan kembali, tangannya tetap merasakan sakit terutama saat memeluk cucunya.   

Editor: Umaya Khusniah