Ajaib, Perempuan Ini Lahirkan Bayi Secara Alami di Usia 49 Tahun setelah Divonis Tak Subur
AUSTIN, iNews.id - Seorang perempuan di Texas, Amerika Serikat, mengalami keajaiban, melahirkan bayi secara alami di usia nyaris 50 tahun. Perempuan bernama Angela (kini 51 tahun) itu awalnya mengira perutnya membesar karena kanker.
Angela mengalami beberapa keanehan pada masa awal kehamilan, yakni mengalami siklus menstruasi sporadis serta merasa enak badan. Pada Desember 2019, dia memeriksakan diri ke dokter karena sering merasa lelah, sakit, dan berat badannya turun. Dia diberi tahu dokter kemungkinan menderita kanker ovarium.
Saat itu Angela berharap hasil diagnosis dokter menunjukkan menopause, namun hasil tes menunjukkan hamil. Meski demikian, saat itu dokter tak yakin dengan hasil tersebut karena Angela memiliki riwayat ketidaksuburan yang terbilang aneh. Dokter mengatakan Angela mungkin menderita kanker ovarium karena gejalanya mirip dengan kehamilan. Hasil tes bisa saja positif palsu karena ada peningkatan hormon.
Jillian O'Donnell, ahli onkologi ginekologi dari Arizona Oncology, mengatakan, gejala kehamilan dan kanker ovarium bisa tumpang tindih. Namun sebenarnya ada beberapa ciri yang bisa membedakan keduanya.
Kehamilan dan kanker ovarium, kata O'Donnell, bisa menyebabkan pembengkakan perut, hilang nafsu makan, mual, muntah, kelelahan, perubahan pola buang air besar seperti sembelit dan/atau diare, perubahan kebiasaan kandung kemih hingga ketidakteraturan menstruasi serta sakit di panggul atau perut.
Hanya saja, kata dia, jika hasil tes kehamilan menunjukkan positif, itu lebih besar kebenarannya, ketimbang kanker.
"Tes kehamilan (positif) jauh lebih mungkin berasal dari kehamilan daripada kanker ovarium," ujarnya, kepada Newsweek.
Angela dan suaminya, Abelino (58), pernah mengalami masa kesulitan memiliki anak. Mereka pun mengikuti program kehamilan dengan menghabislan dana 10.000 dolar AS. Namun di akhir program, dokter mengatakan kemungkinan Angela bisa hamil kurang dari 1 persen.
"Saat berusia 37 tahun, saya tidak menggunakan kontrasepsi karena suami dan saya ingin memulai sebuah keluarga. Saya mengalami tiga kali keguguran menyedihkan sebelum mencoba beberapa kali Inseminasi Intrauterin (IUI) untuk kesuburan. Pengobatan dengan memasukkan langsung sperma ke rahim. Kami mencobanya selama 7 tahun sebelum dokter mengatakan, kemungkinan jadi sangat tipis," ujar Angela.
Pada usia 45 tahun, Angela dan Abelino menyerah. Mereka pun memutuskan untuk fokus pada karier masing-masing. Sejak itu mereka berhubungan badan sekadarnya, tak terlalu berharap adanya kehamilan.
"Saya tidak pernah kembali menggunakan kontrasepsi karena 1 persen pada dasarnya berarti tidak pernah," ujarnya.
Hingga pada Desember 2019, Angela mulai mengalami kejanggalan pada tubuhnya hingga dokter menduga di dalam tubuhnya ada kanker.
"Saya ke dokter mengharapkan diagnosis menopause dan hanya 2 jam kemudian saya menjalani USG darurat karena mereka mengira itu mungkin kanker," katanya.
Hasil USG membuatnya tak percaya, di monitor dia melihat dua kantung dan dua jantung.
"Saya tidak bisa percaya dengan mata saya meski tahu persis apa itu. Saya terkejut. Saya saat itu berusia 48 tahun dan suami 56 tahun," tuturnya.
Setelah melihat hasil USG itu, Angela dan Abelino merahasiakannya hingga menjalani pemeriksaan mendalam pada Maret 2020.
Angela melahirkan secara alami pada usia kandungan 39 minggu dan 5 hari, tepatnya pada 19 Agustus 2020. Bayi yang kemudian diberi nama Abel itu lahir dengan berat 3,2 kg.
Editor: Anton Suhartono