Akibat Cuaca Panas, Pepohonan di Australia Berbunga di Musim Gugur
SYDNEY, iNews.id - Saat ini belahan Bumi bagian selatan sedang mengalami musim gugur. Namun, suhu panas masih terus menerpa sebagian besar wilayah New South Wales, Australia.
Beberapa pekan terakhir, misalnya, tercipta rekor baru hari terpanas saat April di Kota Sydney. Biro Meteorologi mencatat wilayah Dubbo memiliki suhu di atas 30 derajat terlama di Australia.
Sydney juga mengalami cuaca panas terlama pada April tahun ini. Sejauh ini, sembilan hari berturut-turut mencapai 25 Celcius atau lebih.
Suhu di daerah Observatory Hill sekitar 35,4 Celcius, dibanding tahun lalu yakni 34.2 Celcius. Menurut pakar meteorologi, perbedaan satu derajat sudah cukup signifikan.
Kamis pekan lalu, suhu diperkirakan 33 Celciusdi pusat kota dan 34 Celcius di wilayah barat Sydney. Suhu yang panas di April membuat aktivitas pantai lebih bergairah.
Namun ada efek lain juga, yakni pohon justru 'kebingungan' dan hewan menjadi lamban. Juga ada ancaman kebakaran hutan.
Pada April tahun ini, bunga bermekaran di Australia. (Foto: Australia Plus ABC)
Pepohonan jenis crepe myrtles, pohon pir Manchuria, bugenvil, magnolia, dan frangipanis saat ini seharusnya saat ini menggugurkan dedaunan mereka. Namun pepohonan tersebut justru berbunga kembali akibat hujan.
"Pepohonan itu sangat bingung saat ini. Mereka mengira musim semi kembali," kata petani di Campbelltown, Tim Pickles.
Selain itu tanaman yang tumbuh saat musim dingin juga mengalami masalah.
"Saya menanam bibit kubis dan brokoli yang biasanya tumbuh saat cuaca dingin. Mereka tidak mau bertumbuh. Sayuran musim dingin tidak akan tumbuh dan akan begitu hingga suhu mendingin," ujar Pickles.
Dia menambahkan, penjualan buah mangga malah mengalami lonjakan, begitu pula pohon-pohon tropis lainnya di wilayah tersebut.
"Kami menjual panen 100 pohon mangga per tahun di Campbelltown," ujarnya.
Menghadapi suhu panas berkepanjangan, beberapa jenis hewan tampaknya lebih kuat, namun beberapa juga menjadi sedikit lebih lamban.
"Untuk anjing laut, mereka tidak kelaparan namun lebih lesu di hari yang lebih hangat," kata peneliti dari Taronga Conservation Society, Andrew Irvine.
Dia mengatakan hewan ini cukup pandai melewati suhu panas.
"Ketika anjing laut mengangkat siripnya, mereka mendinginkan diri. Mereka menggunakan pertukaran panas di mana darah terpanas akan melewati darah terdingin, sehingga selalu akan ada pertukaran suhu, seperti diterapkan dalam mesin kulkas," kata Irvine.
"Jadi adaptasinya luar biasa dalam mengatasi suhu berbeda," tambahnya.
Anjing laut juga membenamkan diri di air untuk mendinginkan tubuhnya saat matahari beranjak. Mudah bagi hewan seperti penguin kecil untuk mengatur suhu tubuh mereka.
"Untuk suhu yang tinggi ini, dengan merendam kaki kita dapat menurunkan rasa panas. Kita cenderung bereaksi lebih dulu terhadap panas dibanding hewan," jelasnya.
Irvine mengatakan penguin tidak akan berkembang biak hingga Agustus atau September.
"Jika cuaca panas berkelanjutan saat musim kawin dan berganti bulu, itu lebih mengkhawatirkan," ujarnya.
Tak hanya itu, menurut New South Wales Rural Fire Service (RFS), April yang lebih panas mengakibatkan musim kebakaran hutan menjadi lebih panjang.
Kebakaran hutan di Australia. (Foto: ABC Plus Australia)
Juru Bicara RFS, Ben Shepherd, mengatakan peringkat bahaya kebakaran lebih tinggi dari biasanya saat musim gugur.
"Tempat-tempat seperti di Sydney khususnya, yang mendapat peringatan bahaya kebakaran, tidak biasa terjadi di bulan ini," sebut Speherd.
Beberapa daerah di Sydney mendapat peringatan 'bahaya kebakaran parah', dan sejumlah daerah di Greater Hunter dan Southern Ranges bahkan peringatannya 'sangat tinggi'.
Editor: Nathania Riris Michico