Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Bitcoin Anjlok 12 Persen dalam Sepekan, Apa Pemicunya?
Advertisement . Scroll to see content

Aksi Hacker Robin Hood Curi Jutaan Dolar AS Lalu Sumbangkan ke Lembaga Amal Dunia

Selasa, 20 Oktober 2020 - 15:54:00 WIB
Aksi Hacker Robin Hood Curi Jutaan Dolar AS Lalu Sumbangkan ke Lembaga Amal Dunia
Kelompok hacker Darkside membuat bingung analis siber karena mereka menyumbangkan hasil kejahatan ke sejumlah lembaga amal dunia. (Foto: Science Photo Library)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sebuah kelompok hacker baru-baru ini melakukan aksi pencurian ala Robin Hood yang membingungkan para ahli siber. Sebab, uang hasil pencurian dibagikan ke sejumlah organisasi amal dunia.

Kelompok yang menamakan diri mereka Darkside Hackers mengklaim berhasil memeras jutaan dolar AS dari perusahaan-perusahaan besar dunia. Mereka berdalih aksi tersebut untuk "menjadikan dunia tempat yang lebih baik".

Dalam sebuah unggahan di dark web, Darkside memperlihatkan tanda terima sebesar 10.000 dolar AS dalam bentuk sumbangan Bitcoin untuk dua badan amal. Salah satunya, Children International.

Lembaga nirlaba itu bergerak membantu anak-anak, keluarga, dan komunitas di India, Filipina, Kolombia, Ekuador, Zambia, Republik Dominika, Guatemala, Honduras, Meksiko dan Amerika Serikat.

Tangkapan layar bukti tanda terima pajak atas sumbangan dana dalam bentuk bitcoin dari Darkside Hacker ke The Children International. (foto: BBC)
Tangkapan layar bukti tanda terima pajak atas sumbangan dana dalam bentuk bitcoin dari Darkside Hacker ke The Children International. (foto: BBC)

Seorang juru bicara Children International mengatakan kepada BBC, jika benar ada transfer dana dari kelompok peretas itu maka lembaga mereka tidak akan memanfaatkannya.

"Jika sumbangan itu terkait dengan seorang peretas, kami tidak berniat menyimpannya," kata juru bicara.

Bukan cuma Children International yang dapat....

Satu lembaga amal lainnya yang juga dapat transfer dana dari Darkside Hacker adalah The Water Project yang fokus pada penyediaan fasilitas air bersih di negara-negara tertinggal di kawasan sub-Sahara Afrika.

Namun, sampai berita ini dipublikasikan pihak The Water Project belum menanggapi permintaan komentar.

Tangkapan layar bukti tanda terima pajak atas sumbangan dana dalam bentuk bitcoin dari Darkside Hacker ke lembaga amal The Water Project. (foto: BBC)
Tangkapan layar bukti tanda terima pajak atas sumbangan dana dalam bentuk bitcoin dari Darkside Hacker ke lembaga amal The Water Project. (foto: BBC)

Dalam postingan di blog pada 13 Oktober kemarin, para peretas mengklaim bahwa mereka hanya menargetkan perusahan besar yang menguntungkan dengan serangan ramsomware. Serangan tersebut menyandera sistem teknologi informasi (TI) perusahaan sampai uang tebusan dibayarkan.

"Kami pikir adil bahwa sebagian dari uang yang telah dibayarkan perusahaan akan disumbangkan."

"Tidak peduli seberapa buruk menurut Anda pekerjaan kami, kami senang mengetahui bahwa kami membantu mengubah hidup seseorang. Hari ini kami mengirimkan sumbangan pertama," demikian tulisan Darkside Hacker.

Dalam postingan-nya, kelompok hacker juga memperlihatkan tanda terima pajak dengan imbalan 0,08 bitcoin yang telah mereka kirimkan ke dua lembaga amal di atas.

Analis siber dibuat bingung....

Brett Callow, analis ancaman di perusahaan siber Emsisoft mengatakan apa yang diharapkan para penjahat siber itu dengan memberikan sumbangan ini sama sekali tidak jelas.

"Mungkin itu membantu meredakan rasa bersalah mereka? Atau mungkin karena alasan egois mereka ingin dianggap sebagai Robin Karakter seperti tudung daripada pemeras tanpa hati nurani," kata Brett.

Brett menambahkan sepanjang kariernya sebagai analis siber ini pertama kalinya kelompok peretas menyumbangkan hasil pencurian mereka.

"Apa pun motivasi mereka, itu pasti langkah yang sangat tidak biasa dan, sejauh yang saya tahu, pertama kalinya grup ransomware menyumbangkan sebagian dari keuntungan mereka untuk amal," lanjutnya.

Darkside Hacker pemain baru...

Kelompok peretas Darkside terbilang pemain baru dalam dunia kejahatan siber, namun analisis pasar mata uang kripto mengonfirmasi bahwa mereka secara aktif memeras dana dari para korban.

Ada juga bukti bahwa mereka mungkin memiliki keterkaitan dengan kelompok penjahat dunia maya lain yang bertanggung jawab atas serangan ke perusahaan kelas atas termasuk Travelex, yang dilumpuhkan oleh ransomware pada Januari.

Cara peretas menyebar uang hasil kejahatan ke lembanga amal berpotensi mendorong perhatian pada proses penegakan hukum.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut