Aksi Penembakan Kembali Guncang Prancis, Kali Ini Dilakukan Anggota Gangster
MONTPELLIER, iNews.id - Prancis kembali diguncang aksi penembakan, kali ini terjadi antara dua kelompok gangster di kota Montpellier. Polisi mengatakan satu orang jadi korban dalam insiden tersebut.
Suasana distrik La Paillade di barat laut kota Montpellier, Senin (1/11/2020) siang waktu setempat, berubah mencekam setelah terdengar rentetan suara tembakan. Tak lama berselang beredar video memperlihatkan sejumlah orang berpakaian hitam saling melepaskan tembakan menggunakan pistol dan senapan mesin.
Belakangan diketahui orang-orang tersebut merupakan anggota gangster yang bermusuhan. Lokasi kejadian di dekat Assas Tower--gedung apartemen--yang merupakan bangunan tertinggi di wilayah Languedoc-Roussillon.
C’est quelle attestation ? #Montpellier pic.twitter.com/QrTPx6p4MO
— Olivier Truchot (@Olivier_Truchot) November 1, 2020
Korban diamankan polisi
Polisi antihuru-hara, paramiliter, sampai tentara dikerahkan ke lokasi insiden. Mereka berhasil menguasai wilayah sekitar gedung dan memaksa anggota gangster melarikan diri. Seorang yang mengalami luka tembak telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum diinterogasi polisi.
Melalui Twitter resminya, Wali Kota Montpellier mengecam "tindakan kekerasan luar biasa" tersebut. Di saat bersamaan, polisi Montpellier juga mengeluarkan pernyataan yang isinya meminta penambahan substansial untuk membendung "peningkatan kekerasan dan kejahatan luar bias" di wilayah itu.
"Montpellier perlahan menjadi salah satu kota paling banyak kejahatan di Prancis," demikian kicau Wali Kota Montpellier dikutip dari Russia Today, Selasa (2/11/2020).
Aksi kekerasan di Prancis meningkat
Insiden tersebut hanya berselang sehari setelah seorang pendeta Ortodoks Yunani jadi korban penembakan jarak dekat di Gereja Ortodoks di kota Lyon, Sabtu (31/10/2020).
Aksi kejahatan dan kekerasan di Prancis meningkat dalam sebulan terakhir bersamaan dengan ramainya kecaman terhadap penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo.
Seorang guru sejarah bernama Samuel Paty tewas dengan kondisi mengenaskan leher tergorok usai membahas kartun Nabi Muhammad dalam kelas kebebasan berekspresi pada pertengahan Oktober kemarin.
Editor: Arif Budiwinarto