Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Duh! Penjara Inggris Keliru Bebaskan 2 Tahanan, Bikin Repot Pemerintah
Advertisement . Scroll to see content

Akui Bunuh 25 Milisi Taliban, Pangeran Harry Kini Khawatir Keselamatan Keluarganya

Rabu, 11 Januari 2023 - 16:31:00 WIB
Akui Bunuh 25 Milisi Taliban, Pangeran Harry Kini Khawatir Keselamatan Keluarganya
Pangeran Harry mengkhawatirkan keselamatan keluarganya terkait pengakuan membunuh 25 milisi Taliban (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Pangeran Harry menyebut media massa melebih-lebihkan pernyataannya dalam buku memoar berjudul 'Spare'. Di dalamnya, Harry mengakui telah membunuh 25 milisi Taliban di Afghanistan saat bertugas. 

Pangeran Harry mendapat kecaman dari para tokoh militer Inggris soal isi buku itu, terutama bagian yang menyamakan Taliban dengan biduk catur. Media massa pun mengangkat pernyataan Harry itu hingga menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia. Bahkan pemerintahan Taliban, Afghanistan, turut berkomentar mengecam. 

Menurut Harry, dalam wawancara di program televisi Amerika Serikat (AS) The Late Show yang dipandu Stephen Colbert, media telah memelintir pernyataanya di luar konteks sehingga terkesan membahayakan. Dia pun khawatir pemberitaan itu bisa mengganggu keselamatan keluarganya.

"Tanpa ragu, kebohongan paling berbahaya yang mereka sampaikan adalah bahwa saya membual tentang jumlah orang yang saya bunuh di Afghanistan. Jika saya mendengar seseorang membual tentang semacam itu, saya akan marah," kata putra bungsu Raja Charles III itu, seperti dilaporkan kembali BBC.

Harry menjelaskan, pernyataannya di buku Spare sebenarnya biasa-biasa saja.

"Kata-kata saya tidak berbahaya, tapi pelintiran pernyataan saya sangat berbahaya bagi keluarga saya. Itu pilihan kata yang mereka buat," ujarnya.

Dia mengatakan, pernyataan jujurnya tentang pengalaman di Afghanistan disampaikan untuk mendukung para veteran. Harry ingin mereka juga mau berbagi pengalaman perang tanpa malu-malu. 

"Semua tujuan dan upaya saya dalam membagikan secara detail adalah untuk mengurangi angka bunuh diri (veteran)," tuturnya.

Dalam buku memoar, Spare, Harry mengungkapkan untuk pertama kali bahwa dia membunuh total 25 milisi Taliban dalam dua kali penugasan di Provinsi Helmand, Afghanistan.

"Itu bukan data statistik yang membuat saya bangga, tapi juga malu," katanya, dalam buku.

Lebih lanjut Harry mengungkap, saat membunuh dia tak menganggap Taliban sebagai manusia melainkan biduk catur. 

"Saat saya terjun dalam panas dan kebingungan perang, saya tidak menganggap mereka sebagai 25 orang. Anda tidak bisa membunuh orang jika melihat mereka sebagai manusia. Sebenarnya, Anda tidak bisa menyakiti orang jika melihat mereka sebagai manusia. Mereka adalah bidak catur yang diangkat dari papan. Orang jahat dibunuh sebelum mereka membunuh orang baik," ujarnya.

Liputan soal komentar tersebut, menjelang peluncuran buku, bocor ke media, hingga memicu kritikan dari para tokoh militer Inggris.

Richard Kemp, mantan perwira militer Inggris yang dikirim ke Afghanistan pada 2003 untuk memimpin pasukan, mengatakan pengibaratan Taliban dengan biduk catur merupakan hal yang tidak biasa. Dia menegaskan pendeskripsian Taliban sebagai biduk catur merupakan propaganda kepada musuh.

Meski demikian dia tidak mempermasalahkan pernyataan Pangeran Harry soal berapa banyak pejuang Taliban yang dia bunuh.

Buku 'Spare' yang dirilis pada Selasa kemarin, menjadi buku non-fiksi dengan penjualan tercepat di Inggris. Sekitar 400.000 eksemplar terjual dalam sehari meski isinya sudah bocor.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut