Alasan Amerika Serikat Selalu Dukung Israel Dibandingkan Palestina
JAKARTA, iNews.id - Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Israel telah lama menjadi perdebatan yang hangat di tingkat internasional. Israel telah mendapatkan dukungan kuat dari AS selama puluhan tahun daripada Palestina.
Melansir dari Al Jazeera, Selasa (19/10/2023), salah satu alasan utama di balik keterikatan ini adalah hubungan historis dan nilai bersama yang mereka miliki.
Sejarah Israel dan AS telah selalu terjalin erat sejak pembentukan negara Israel pada tahun 1948. AS adalah salah satu negara pertama yang mengakui Israel sebagai negara merdeka, mengukuhkan ikatan historis yang kuat.
Selain faktor historis, alasan lain yang mendorong AS untuk selalu mendukung Israel adalah nilai bersama yang mereka anut.
Keamanan regional adalah faktor kunci lainnya. Israel sering dihadapkan pada ancaman keamanan di Timur Tengah, dan AS melihatnya sebagai sekutu penting untuk menjaga stabilitas di kawasan ini. Dukungan militer dan keamanan yang diberikan oleh AS kepada Israel membantu mempertahankan stabilitas di wilayah ini.
Dalam konteks geopolitik, Israel dianggap sebagai sekutu strategis AS di Timur Tengah. Keduanya memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas dan menghadapi ancaman keamanan regional.
Israel juga memainkan peran penting dalam bisnis dan inovasi teknologi. Banyak perusahaan AS telah menjalin kemitraan bisnis dengan perusahaan Israel di berbagai bidang, seperti teknologi, farmasi, dan energi. Ini menciptakan ikatan ekonomi yang kuat antara kedua negara.
Pengaruh kelompok lobbi pro-Israel di dalam politik AS juga menjadi faktor yang mendorong AS untuk selalu mendukung Israel. Kelompok ini memiliki pengaruh signifikan dalam proses pengambilan keputusan di AS, termasuk dalam hubungan luar negeri.
Secara keseluruhan, alasan AS selalu mendukung Israel melibatkan faktor-faktor sejarah, nilai bersama, keamanan regional, kepentingan geopolitik, kerja sama ekonomi, dan pengaruh politik. Meskipun hubungan ini terkadang kontroversial dan menjadi topik perdebatan, AS melihat hubungannya dengan Israel sebagai bagian integral dari strategi luar negerinya di Timur Tengah.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq