Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mengejutkan! Trump Malah Bela Mamdani saat Ditanya Wartawan soal Julukan Fasis untuk Dirinya
Advertisement . Scroll to see content

Alasan Trump Tambahkan Tarif 10% untuk Negara BRICS, Singgung Dolar

Rabu, 09 Juli 2025 - 08:34:00 WIB
Alasan Trump Tambahkan Tarif 10% untuk Negara BRICS, Singgung Dolar
Donald Trump kembali melontarkan pernyataan keras terhadap negara-negara anggota BRICS (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan pernyataan keras terhadap negara-negara anggota BRICS. Dalam rapat Kabinet di Gedung Putih, Selasa (8/7/2025), Trump mengancam akan mengenakan tarif masuk tambahan sebesar 10 persen terhadap seluruh negara anggota blok tersebut.

Trump menuding BRICS, beranggotakan 10 negara termasuk Indonesia, sebagai aliansi yang didirikan untuk melemahkan kekuatan ekonomi AS. Ia secara khusus menyinggung upaya BRICS dalam mendegradasi dominasi dolar AS di sistem keuangan global.

"Mereka harus membayar 10 persen jika berada di BRICS karena BRICS didirikan untuk menyakiti kita," kata Trump, dikutip dari Anadolu, Rabu (9/7/2025).

Ia menyebut bahwa salah satu tujuan utama BRICS adalah mengambil alih posisi dolar sebagai mata uang cadangan global dan menggantikannya dengan sistem berbasis mata uang lokal atau alternatif lain. Bagi Trump, langkah tersebut adalah ancaman serius terhadap stabilitas ekonomi dan kekuatan geopolitik AS.

"BRICS didirikan untuk mendegradasi dolar kita, mengambil, lalu menahannya. Mereka ingin mencabutnya sebagai standar. Tidak apa-apa, jika mereka ingin melakukan permainan itu, tapi saya bisa bermain," ujar Trump.

Trump menegaskan kebijakan tarif ini tidak hanya berlaku bagi anggota BRICS saat ini, tetapi juga negara mana pun yang bergabung di masa mendatang atau mendukung agenda anti-Amerika dari BRICS.

"Negara mana pun yang mendukung kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen. Tidak akan ada pengecualian atas kebijakan ini," tegasnya melalui akun Truth Social.

Pernyataan ini dipandang sebagai bagian dari strategi ekonomi Trump untuk menegaskan kembali posisi dominan AS dalam perdagangan global serta mempertahankan supremasi dolar di tengah meningkatnya pengaruh negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS.

Kebijakan ini menuai reaksi beragam di kalangan ekonom dan mitra dagang AS. Beberapa menyebutnya sebagai langkah proteksionis ekstrem, sementara pendukung Trump menganggapnya sebagai upaya tegas untuk menjaga kepentingan nasional.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut