Alat Bantu Dicabut, Keluarga Korban Penembakan di SMA Maryland Pasrah
WASHINGTON, iNews.id - Remaja perempuan korban penembakan di SMA Great Mills, Saint Mary, Maryland, Amerika Serikat, Jaelynn Willey, mengalami luka parah di otak yang membuatnya koma.
Pihak keluarga menyatakan alat bantu di tubuh remaja berusia 16 tahun itu akan dilepas. Keputusan itu disampikan ibu korban, Melissa Willey, dalam konferensi pers, Kamis 22 Maret malam waktu setempat. Dia menyebut peluru yang ditembakkan ke kepala anaknya membuat otak Willey tak bekerja lagi.
"Putri saya terluka karena seorang anak laki-laki menembak kepalanya. Dia telah merenggut semuanya dari kami," kata Melissa, seperti diberitakan Washington Post, Jumat (23/3/2018).
"Tidak ada lagi yang tersisa dari dia," ujar Melissa, menambahkan.
Dia seolah ingin memberi tahu bahwa keluarga hanya tinggal menunggu putrinya menyerah.
Pelaku penembakan, Austin Rollins (17), yang juga kekasih korban, ditembak oleh polisi hingga tewas di lokasi.
Penembakan di SMA High Mills pada Selasa 20 Maret terjadi lima pekan setelah penembakan massal di SMA Florida yang menewaskan 14 siswa dan tiga guru. Penembakan ini memicu kampanye besar-besaran untuk memperketat kepemilikan senjata di AS.
Editor: Anton Suhartono