Albania Berencana Boikot Upacara Penghargaan Hadiah Nobel Sastra untuk Peter Handke
TIRANA, iNews.id - Albania mengumumkan akan memboikot upacara penghargaan Hadiah Nobel tahun ini. Hal itu sebagai bentuk protes atas penghargaan sastra yang diberikan kepada Peter Handke, penulis yang menyangkal genosida Bosnia 1992-1995.
Upacara penghargaan akan diadakan di Swedia pada Selasa (10/12/2019).
Penjabat Menteri Luar Negeri Albania Gent Cakaj mengatakan bahwa pembenaran kekejaman perang selama perpecahan Yugoslavia tidak patut diberi penghargaan.
"Konsisten dengan reaksi awal kami, kami juga sudah menginstruksikan Duta Besar Albania untuk Swedia memboikot @NobelPrize untuk Handke," cuit Cakaj, di Twitter, seperti dilaporkan Anadolu.
Dia juga mengatakan, memberikan penghargaan kepada mereka yang menyangkal genosida hanya akan memperkuat penolakan yang seharusnya diatasi dan dikecam keras.
Penghargaan Hadiah Nobel kepada penulis Austria itu memicu reaksi keras di sejumlah negara, khususnya di Bosnia dan Herzegovina serta Kosovo.
Pada hari yang sama, Kroasia, melalui Kementerian Luar Negeri, juga mengumumkan akan memboikot upacara itu sebagai protes terhadap penghargaan yang diberikan kepada Handke.
Jurnalis dan akademisi internasional yang berkumpul di Stockholm mendesak komite hadiah Nobel untuk mengubah pikiran mereka tentang pemberian hadiah kepada Handke yang juga membela para penjahat perang Serbia.
Handke dikenal sebagai pengagum berat mantan pemimpin Serbia, Slobodan Milosevic, yang meninggal dalam tahanan di pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag pada 2006.
Dia mengklaim bahwa Muslim Bosnia di Sarajevo membunuh dirinya sendiri dan menambahkan dirinya tidak pernah percaya bahwa Serbia melakukan genosida di Srebrenica.
Handke juga mengunjungi Milosevic di penjara dan berusaha bersaksi untuk mendukungnya.
"Saya di sini untuk Yugoslavia, untuk Serbia, untuk Slobodan Milosevic," kata Handke, dalam pidatonya untuk Milosevic pada 2006.
Sebagai pemenang Hadiah Nobel Sastra, Handke akan menerima uang sebesar 9 juta krona Swedia atau sekitar Rp13,3 miliar, medali, dan sertifikat.
Editor: Nathania Riris Michico