Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Alquran Dibakar di Swedia, Rusia Mengutuk Keras: Itu Tindakan Kriminal!

Selasa, 24 Januari 2023 - 14:44:00 WIB
Alquran Dibakar di Swedia, Rusia Mengutuk Keras: Itu Tindakan Kriminal!
Bendera Rusia (ilustrasi). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.idRusia mengutuk keras aksi pembakaran salinan Alquran oleh politikus pembenci Islam, Rasmus Paludan, di Stockholm, Swedia, akhir pekan lalu. Moskow menilai tindakan tersebut memalukan dan provokatif. 

“Pada Sabtu, 21 Januari, serangan memalukan dan provokatif lainnya oleh kaum radikal terhadap Islam terjadi di Stockholm,” ungkap Utusan Khusus Kementerian Luar Negeri Rusia untuk Kerja Sama di Bidang Hak Kebebasan Beragama, Gennady Askaldovich, dalam pernyataan yang dikutip kantor berita TASS, Selasa (24/1/2023).

“Rasmus Paludan, pemimpin garis keras partai ekstrem kanan, yang dikenal karena kebodohannya, membakar kitab suci umat Islam, Alquran, sebagai protes terhadap posisi Turki dalam sejumlah masalah dalam agenda internasional,” ujarnya.

Askaldovich mengatakan, tindakan Paludan itu dilakukan dengan sepengetahuan otoritas penegak hukum Swedia. Dalam menjalankan aksinya, politikus radikal sayap kanan itu bersembunyi di balik 'kebebasan berbicara.

“Kami mengutuk dan menolak tindakan kriminal seperti itu. Kami menyerukan tindakan terhadap kaum radikal,” kata Askaldovich.

Diplomat Rusia itu menuturkan, ini bukan pertama kalinya kaum radikal di Eropa berdemonstrasi melawan Islam. Tindakan vandalisme terhadap kitab dan gambar-gambar yang disucikan oleh orang-orang beriman telah berulang kali terlihat dalam berbagai acara publik mereka di Eropa.

“Penentangan total dan ketidaktahuan dari anak-anak muda yang berpikiran radikal menunjukkan sikap sebenarnya dari ‘Barat yang beradab’ terhadap mereka yang tidak sederajat, menurut pendapat mereka. Namun, tidak ada yang baru untuk Dunia Lama,” katanya.

“Kebebasan politik dan permisif, ditutupi dengan kata-kata indah tentang ‘kebebasan berbicara dan berekspresi’, mengarah pada hasutan kebencian agama dan menghina perasaan orang-orang beriman, kali ini Muslim,” kata Askaldovich.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut