Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...
WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih memastikan Amerika Serikat (AS) tidak akan mengirim delegasi pejabat tinggi di KTT G20 Afrika Selatan, namun sekadar perwakilan dari misi diplomatik. Pertemuan puncak para pemimpin negara-negara ekonomi teratas dunia itu akan digelar di Johannesburg pada 22-23 November.
Presiden AS Donald Trump pertama kali menyampaikan, AS memboikot pertemuan tersebut dalam posting-an di Truth Social pada awal bulan ini.
"Saya dengan senang hati akan menjelaskan, karena tidak ada perubahan. Amerika Serikat tidak ikut serta dalam pembicaraan resmi di G20 Afrika Selatan," kata Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (21/11/2025).
Leavitt lalu mengomentari pernyataan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa yang mengatakan, pemerintahannya dan pejabat AS telah membicarakan keikutsertaan delegasi negeri Paman Sam, mengindikasikan ada perubah pikiran.
"Saya memandang Presiden Afrika Selatan sedikit mengkritik Amerika Serikat dan Presiden Amerika Serikat dan pernyataan itu tidak disukai oleh presiden maupun timnya," kata Leavitt.
Leavitt menambahkan, Duta Besar serta perwakilan Kedubes AS di Afrika Selatan hanya hadir sekadar mengakui bahwa Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah G20 tahun depan.
"Mereka mendapat sambutan perpisahan di akhir acara, mereka tidak hadir untuk berpartisipasi dalam pembicaraan resmi, terlepas dari apa yang diklaim secara keliru oleh Presiden Afrika Selatan," ujarnya.
Afrika Selatan merupakan negara Afrika pertama yang memimpin G20. Amerika Serikat akan menjabat sebagai presidensi KTT G20 2026.
Hubungan antara AS dan Afrika Selatan mendingin terkait ketidaksepakatan mengenai beberapa isu dalam dan luar negeri.
Awal bulan ini, Trump mengatakan tidak ada pejabat Amerika yang akan menghadiri KTT, menuduh negara itu melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Afrikaner kulit putih.
Afrika Selatan berulang kali membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan tuduhan penganiayaan sistematis atau perampasan tanah menargetkan warga Afrikaner kulit putih tidak didukung oleh bukti.
Editor: Anton Suhartono