Analis: Korut Kemungkinan Tembakkan Rudal Balistik saat Latihan Artileri
NEW YOK, iNews.id - Korea Utara (Korut) kemungkinan telah menguji coba peluncuran rudal balistik saat latihan tembak militer yang disaksikan oleh Kim Jong Un. Rudal balistik itu ditembakkan di antara artileri lain.
Jika benar, ini merupakan uji coba rudal balistik pertama Korut setelah 2017 dan pascapertemuan antara Kim dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan, Kim Jong Un memantau langsung peluncuran roket jarak jauh dan berkaliber besar. Uji coba dilakukan di lepas pantai timur Korut pada Sabtu (4/5/2019).
Laporan itu disertai dengan foto yang dianalisis oleh para ahli non-proliferasi bahwa salah satu rudal yang ditembakkan merupakan balistik jarak pendek.
Pengujian tersebut bukan hanya melanggar resolusi PBB, namun bentuk pengingkaran Kim atas janjinya kepada Trump. Dalam pertemuan pertama mereka di Singapura pada Juni 2018, Kim berjanji menahan diri dari menguji coba rudal yang dapat mengancam AS.
Sementara itu Trump menepis insiden itu dengan mengatakan dalam cuitan bahwa Kim tidak mungkin mengingkari janjinya.
Profesor ilmu politik Massachusetts Institute of Technology (MIT), Vipin Narang, mengatakan, Kim Jong Un kemungkinan menggunakan strategi 'push the line'. Secara perlahan, dia ingin melihat sampai sejauh mana Trump akan menutup mata.
Pemerintah AS maupun Korea Selatan (Korsel) tidak segera mengonfirmasi peluncuran rudal balistik itu, meskipun gambar satelit Planet Labs menunjukkan dengan jelas satu contrail rudal di lokasi latihan.
Dalam penjelasannya, Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan, Korut menguji senjata taktis baru dan artileri dengan jangkauan antara 70 dan 240 kilometer. Korsel tak menyebut senjata yang diuji coba itu dengan kata 'rudal'.
Peneliti pertahanan independen, Nathan Hunt, mempertanyakan pernyataan Korsel yang seolah mengabaikan peluncuran rudal balistik oleh Korut.
"Mereka memang menguji coba rudal jarak pendek baru atau, seperti orang lain menyebutnya, rudal balistik jarak dekat, dan ini bukan hanya latihan artileri," katanya, dikutip dari Bloomberg, Senin (6/5/2019).
Para analis sepakat, senjata yang ditampilkan dalam foto KCNA merupakan rudal balistik berbahan bakar padat mirip dengan Iskander Rusia. Rudal itu dapat diisi bahan bakar di lokasi dan ditembakkan dalam waktu singkat sehingga tak terdeteksi.
Korut juga telah menunjukkan senjata serupa dalam parade militer pada Februari 2018.
"Ini bermasalah, meskipun jaraknya pendek, itu masih rudal balistik dan itu melanggar sanksi," kata Kim Dong Yub, profesor studi Korut di Institut Studi Timur Jauh Universitas Kyungnam, Korea Selatan.
Editor: Anton Suhartono