Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bombardir Gaza hingga Tewaskan 91 Orang, Israel Kembali ke Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Analis Militer Israel Akui Persenjataan Hamas Sulit Dihancurkan

Sabtu, 22 Mei 2021 - 06:52:00 WIB
Analis Militer Israel Akui Persenjataan Hamas Sulit Dihancurkan
Setelah serangan udara menghancurkan gedung di Jalur Gaza, Israel mengincar terowongan persenjataan Hamas (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

YERUSALEM, iNews.id - Seorang analis militer senior Israel, Ron Ben Yishai, mengakui serangan 11 hari terhadap Jalur Gaza gagal menghancurkan infrastruktur persenjataan para pejuang Palestina, termasuk Hamas.

Target yang dimaksud adalah fasilitas peluncuran roket serta artileri Gaza. Hamas dan Jihad Islam meluncurkan lebih dari 3.000 roket selama 11 hari pertempuran, sebagian luput dari cegatan rudal Tamir sistem pertahanan Iron Dome.

"Tentara Israel mengatur ulang syarat dan aturan serangan di mana konflik di selatan (Gaza) telah berlangsung selama beberapa dekade. Mulai saat ini, bola berada di tangan para pemimpin politik Israel," kata Ben Yishai, dalam tulisannya di surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.

Lebih lanjut dia menegaskan serangan dari Gaza tetap menjadi ancaman bagi Israel di masa depan. 

"Banyak senjata strategis utama organisasi musuh di Gaza masih bisa digunakan yang memungkinkan Hamas dan Jihad (Islam) mengancam Israel," ujarnya, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Sabtu (22/5/2021).

Dia yakin Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sadar betul dengan kondisi ini dan mencari cara agar serangan mereka bisa efektif melumpuhkan roket musuh.

Lebih lanjut Ben Yishai menyimpulkan serangan Israel atas Gaza selama operasi 11 hari telah gagal. Bahkan, lanjut dia, Hamas bisa mengambil manfaat dari serangan tersebut dengan memperluas pengaruhnya di wilayah lain, bahkan di kalangan keturuanan Arab-Israel serta kawasan.

"Hamas telah berhasil menerangi dan memanfaatkan para pemuda Palestina, tidak hanya di Yerusalem tapi juga Tepi Barat, di kalangan orang Arab-Israel, serta diaspora Palestina terutama di Lebanon," tuturnya.

Pertempuran selama 11 hari telah menewaskan setidaknya 248 orang dari kalangan warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 perempuan dewasa. Selain itu lebih dari 1.900 lainnya terluka.

Di pihak Israel, 12 orang tewas, termasuk dua anak-anak.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut