Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Libur Natalnya Terganggu Konflik Ukraina
Advertisement . Scroll to see content

Ancaman Keras Trump jika Sandera Israel Tak Dibebaskan sebelum Pelantikan Presiden AS

Selasa, 03 Desember 2024 - 07:05:00 WIB
Ancaman Keras Trump jika Sandera Israel Tak Dibebaskan sebelum Pelantikan Presiden AS
Donald Trump mengancam akan menjatuhkan hukuman keras jika sandera Israel tak dibebaskan sebelum pelantikan presiden AS (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump mengancam akan menjatuhkan hukuman yang keras terhadap siapa pun yang bertanggung jawab jika semua sandera Israel di Jalur Gaza tak dibebaskan sebelum pelantikan dirinya pada 20 Januari 2025. Ini merupakan ancaman paling keras yang dilontarkan Trump di tengah gagalnya pembicaraan gencatan senjata.

Dia mendorong agar gencatan senjata dicapai sebelum masa jabatan keduanya dimulai.

Dalam posting-an di akun media sosial Truth Social, Trump mengecam segala omongan, namun tidak ada tindakan terkait dengan sandera.

Pernyataannya itu merupakan ejekan terhadap Presiden AS Joe Biden yang sampai saat ini tidak mampu berkontribusi dalam menengahi gencatan senjata di Gaza.

“Mohon biarkan kebenaran ini menjadi bukti, jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, tanggal di mana saya dengan bangga memangku jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ada hukuman yang keras di Timur Tengah dan kepada mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap Kemanusiaan ini,” katanya.

“Mereka yang bertanggung jawab akan menerima hukuman lebih berat daripada siapa pun yang pernah menerima hukuman dalam Sejarah Amerika Serikat yang panjang dan bertingkat. Bebaskan sandera sekarang!” tulisnya.

Trump tak menjelaskan secara rinci seperti apa hukuman itu diterapkan, apakah melibatkan militer AS atau tidak. 

Dia juga tak menyebutkan siapa-siapa saja pihak yang diancam, melainkan hanya berbicara mengenai sandera yang ditahan di Gaza.

Trump juga tak menyinggung penderitaan warga Gaza yang harus menanggung penderitaan akibat kebiadaban Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun para pemimpin Hamas dituduh menggagalkan perundingan yang bertujuan untuk mengakhiri pertempuran selama berbulan-bulan.

Hamas sebenarnya telah berulang kali menawarkan pembebasan sandera di Gaza sebagai imbalan atas diakhirinya perang, namun pemerintah Israel bersikeras perang akan terus berlanjut hingga Hamas benar-benar dikalahkan. Padahal para pakar, bahkan pejabat di pemerintahan Netanyahu, menegaskan Hamas tak mungkin disingkirkan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut