Anggota Geng Menyamar Jadi Pengacara, Tembak Mati Penjahat Saingan di Ruang Sidang

NEW DELHI, iNews.id – Penjahat bernama Jitender Gogi ditembak mati oleh para anggota geng saingannya, saat hadir sebagai terdakwa di Pengadilan Rohini, di Utara New Delhi, India, Jumat (24/9/2021). Para pelaku menyamar sebagai pengacara dan menerobos masuk ke persidangan sebelum membunuh Gogi.

Menurut polisi, dua pria berpakaian seperti pengacara menembaki Gogi di dalam ruang sidang, membunuhnya di tempat. Para penyerang langsung ditembak mati oleh petugas keamanan yang sedang bertugas.

Baca Juga

Israel Klaim Habisi Komandan Hamas Raed Saed, Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata Gaza

Penembakan itu sebagai buntut dari persaingan selama bertahun-tahun antara Geng Gogi dan saingannya Geng Tillu, kata polisi. Ada lebih dari 25 orang yang tewas selama bertahun-tahun dalam bentrokan antara kedua geng tersebut.

Gogi terlibat dalam beberapa kasus kriminal. Dia juga pernah dibui di Tihar, kompleks penjara terbesar di India bahkan Asia Selatan.

Baca Juga

Kekerasan Antargeng, Bocah 4 Tahun Tewas Kena Tembak di Kepala

“Dua orang dari geng saingan menembaki Jitender Gogi di dalam pengadilan. Polisi yang hadir di sana membalas dengan cepat dan membunuh dua penyerang itu. Total tiga orang tewas, termasuk Gogi,” kata seorang perwira polisi senior, dikutip Xinhua, hari ini.

Insiden penembakan itu memicu kepanikan di dalam kompleks pengadilan. Seorang hakim, pengacara, dan lainnya dilaporkan hadir di ruang sidang selama penembakan itu.

Baca Juga

Tragis... 3 Personel AU Ditembak Mati Rekan Sesama Tentara, Pelaku Lalu Bunuh Diri

Sebuah video, yang menunjukkan momen ketika para gangster mulai menembak, juga memperlihatkan dua anak berlari di tengah suara tembakan.

Baca Juga

Bacok Orang saat Tawuran, 2 Pentolan Geng Motor di Padang Dijemput Polisi

Laporan mengatakan, kompleks Pengadilan Rohini adalah area yang sangat aman dan pengunjung diperiksa secara menyeluruh sebelum memasuki tempat tersebut. Namun, insiden penembakan hari ini menandai adanya kesalahan besar pada masalah prosedural keamanan di dalam kompleks itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil