Arab Saudi dan Thailand Sepakat Pulihkan Hubungan Diplomatik yang Memburuk sejak 1989
RIYADH, iNews.id – Arab Saudi dan Thailand sepakat untuk sepenuhnya memulihkan hubungan diplomatik antara kedua negara dan memutuskan untuk bertukar duta besar dalam waktu dekat. Hal itu terungkap lewat sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Selasa (25/1/2022).
“Kedua belah pihak menyepakati langkah-langkah penting yang akan meningkatkan hubungan bilateral, termasuk penunjukan duta besar di kedua ibu kota dalam waktu dekat, dan membangun mekanisme konsultatif untuk memperkuat kerja sama bilateral,” demikian bunyi pernyataan itu, seperti dilansir dari laman Alarabiyah, Rabu (26/1/2022) pagi WIB.
Menurut Kemlu Arab Saudi, komunikasi dengan Thailand akan diintensifkan dalam beberapa bulan mendatang untuk membahas koordinasi bilateral di berbagai area strategis utama.
Adapun sejumlah isu yang dibahas Riyadh dan Bangkok dalam kesepakatan itu antara lain mencakup cara untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara. Peningkatan hubungan itu diterapkan lewat eksplorasi investasi dan peluang yang tersedia berdasarkan Visi Kerajaan Arab Saudi 2030, serta prioritas pembangunan Thailand yang mencakup kebijakan ekonomi hijau yang dinamis dan berkelanjutan.
“Di samping menemukan bidang kerja sama baru, seperti di bidang lingkungan dan energi terbarukan, transformasi digital, dan keamanan siber,” tambah pernyataan itu.
Pernyataan bersama itu muncul setelah Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), bertemu dengan Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan o cha, di Riyadh, kemarin. Kunjungan PM negeri gajah putih ke Saudi itu sekaligus menandai kunjungan tingkat pemerintah pertama antara kedua negara dalam lebih dari 30 tahun.
Arab Saudi menurunkan hubungannya dengan Bangkok setelah pertikaian diplomatik atas insiden pencurian permata bernilai 20 juta dolar AS (Rp286,6 miliar dengan nilai kurs saat ini) oleh petugas kebersihan Thailand yang bekerja di istana seorang pangeran Saudi pada 1989. Insiden itu dikenal dengan istilah “Blue Diamond Affair” alias “Skandal Berlian Biru”.
Editor: Ahmad Islamy Jamil