Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Udang Indonesia Kembali Masuk Pasar AS usai Lolos Uji Radioaktif, 106 Ton Dikirim
Advertisement . Scroll to see content

Arab Saudi Kembali Tegaskan Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Negara Palestina Merdeka

Rabu, 07 Februari 2024 - 08:28:00 WIB
Arab Saudi Kembali Tegaskan Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Negara Palestina Merdeka
Arab Saudi menegaskan bahwa Negara Palestina Merdeka adalah syarat yang tidak dapat ditawar untuk membangun hubungan diplomatik dengan Israel (ilustrasi). (Foto: Quds News Network)
Advertisement . Scroll to see content

RIYADH, iNews.idArab Saudi kembali menegaskan sikapnya untuk tidak akan membangun hubungan diplomatik dengan Israel, kecuali Negara Palestina yang merdeka diakui berdasarkan perbatasan Tahun 1967 dengan Yerusalem Timur ibu kotanya. Riyadh juga mengharuskan agresi militer zionis di Jalur Gaza dihentikan.

Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan pada Rabu (7/2/2024). Menurut kementerian itu, sikap tersebut telah disampaikan Riyadh kepada Amerika Serikat

Pada Selasa (6/2/2024), Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengklaim AS telah menerima tanggapan positif bahwa Arab Saudi dan Israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi.

Namun, Kerajaan Arab Saudi pada hari ini mengeluarkan pernyataan untuk menegaskan sikap teguhnya terhadap Washington DC mengenai masalah Palestina, sehubungan dengan komentar yang dikaitkan dengan Kirby itu.

Gagasan untuk menormalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi secara resmi telah menjadi perbincangan selama beberapa tahun terakhir. Isu itu semakin mencuat sejak Riyadh memberikan persetujuan diam-diam kepada sejumlah negara tetangganya di kawasan Teluk, yaitu Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, menjalin hubungan dengan Tel Aviv pada 2020.

Beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi menunda rencana untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada Oktober 2023. Pada waktu itu, perang antara kelompok pejuang Palestina Hamas dan pasukan Israel baru saja meletus.

Israel memulai serangan militernya di Jalur Gaza setelah para pejuang Hamas membunuh 1.200 orang dan menawan 253 orang di Israel Selatan pada 7 Oktober.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut