RIYADH, iNews.id — Delegasi pemberontak Houthi Yaman telah terbang ke Arab Saudi untuk membahas gencatan senjata. Perang yang terjadi lebih dari 10 tahun lalu itu telah membuat keadaan Yaman menjadi kacau balau.
Melansir dari AP, Sabtu (16/9/2024), masih belum jelas kesepakatan apa yang sedang dibahas antara Riyadh dan kelompok Syiah Houthi. Kunjungan publik pertama yang dilakukan oleh delegasi senior Houthi ini terjadi setelah Iran bertemu pejabat Arab Saudi.
Trump Ingin New York Berhasil, Bukan Zohran Mamdani
Marsekal Mahdi al-Mashat, kepala dewan politik tertinggi Houthi memuji upaya perdamaian tersebut.
“Perdamaian tetap menjadi pilihan pertama kami, yang harus diupayakan oleh semua orang,” kata al-Mashat.
Pemberontak Houthi Ancam Serang Neom, Proyek Megakota Rp6.700 Triliun Milik Arab Saudi
Sementara itu, Amerika Serikat mendukung upaya perdamaian itu. Konflik yang terus menerus di Yaman diharapkan segera berakhir.
"Kami menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik mengerikan ini untuk lebih memperkuat dan memperluas manfaat gencatan senjata yang telah membawa perdamaian bagi rakyat Yaman, dan pada akhirnya mengakhiri perang ini,” kata Jubir Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan.
Krisis politik di Yaman dimulai dengan pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh pada tahun 2012 setelah protes massal selama Revolusi Arab. Setelah itu, perebutan kekuasaan antara berbagai faksi politik memicu ketidakstabilan yang berlanjut menjadi konflik bersenjata.
Kelompok Houthi, yang beraliran Syiah mulai merebut kendali wilayah-wilayah Yaman utara, termasuk ibu kota Sanaa, pada tahun 2014. Hal ini menyebabkan konfrontasi dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.
Perang Yaman telah menjadi medan pertempuran bagi rivalitas regional antara Arab Saudi dan Iran. Arab Saudi membentuk koalisi yang mendukung pemerintah Yaman, sementara Iran dituduh memberikan dukungan kepada kelompok Houthi.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku