Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Organisasi Zionis Tuduh Trump Langgar Aturan karena Jual Jet Tempur F-35 ke Saudi
Advertisement . Scroll to see content

Arab Saudi Tutup Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Sesudah Isya hingga Sebelum Salat Subuh

Jumat, 06 Maret 2020 - 07:41:00 WIB
Arab Saudi Tutup Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Sesudah Isya hingga Sebelum Salat Subuh
Sekelompok kecil orang berjalan di sekitar area ubin putih kosong yang mengelilingi Ka'bah, di dalam Masjidil Haram. Arab Saudi mengosongkan situs tersuci Islam untuk sterilisasi atas kekhawatiran virus korona. (FOTO: ABDEL GHANI BASHIR / AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MAKKAH, iNews.id - Arab Saudi mengumumkan bahwa Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah akan ditutup satu jam usai salat Isya dan akan dibuka satu jam sebelum salat Subuh setiap hari.

Ini adalah tindakan pencegahan terbaru untuk mencegah penyebaran virus korona di Arab Saudi.

Dilaporkan AFP dan Arab News, Jumat (6/3/2020), Saudi menunda semua umrah pada Rabu karena kekhawatiran akan virus korona dan pihak berwenang akan membersihkan Masjidil Haram sebagai persiapan untuk sterilisasi.

Seorang pejabat Saudi mengatakan operasi sterilisasi dalam adalah tindakan pencegahan sementara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lantai atas tetap terbuka untuk salat.

Video yang diposting online pada Kamis menunjukkan mataf sepi, daerah di mana jemaah mengelilingi Ka'bah.

Daerah di sekitar Ka'bah, tempat para jamaah berjalan mengelilinginya tujuh kali dan di antara bukit Safa dan Marwah di mana mereka melakukan Sa'ee, akan tetap ditutup sampai larangan Umrah dicabut. Doa akan dilakukan di dalam Masjidil Haram.

Membawa makanan dan minuman ke masjid kini dilarang dan akses ke wadah Zamzam sementara akan dihentikan.

Kamar Suci di Masjid Nabi di Madinah yang menampung kuburan Nabi Muhammad dan dua temannya, Abu Bakar Siddiq dan Omar ibn Al-Khattab, juga akan ditutup untuk jamaah.

Perubahan aturan di Dua Masjid Suci itu terjadi ketika Kerajaan Saudi menuduh Iran meningkatkan ancaman global dari virus korona dengan tidak mendokumentasikan dengan baik kedatangan dan keberangkatan pengunjung asing.

Kementerian Kesehatan sebelumnya mengumumkan lima orang Saudi yang dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali dari Iran, melalui Bahrain dan Kuwait, tanpa mengungkapkan bahwa mereka pernah berada di Iran.

Sebuah sumber resmi di Kerajaan Saudi mengecam tindakan tidak bertanggung jawab dari mereka yang mengizinkan warga Saudi masuk ke Iran tanpa membubuhkan paspor mereka pada saat ada wabah virus di negara itu.

Pejabat Saudi mendesak semua warga yang mengunjungi Iran baru-baru ini untuk menghubungi nomor bebas pulsa Kementerian Kesehatan (937), sehingga tindakan pencegahan kesehatan dapat diambil. Warga Saudi di Iran saat ini didesak melaporkan kunjungan mereka segera setelah kembali.

Pejabat itu menegaskan, warga negara Saudi tidak boleh melakukan perjalanan ke Iran dengan alasan apa pun, dan siapa pun yang mengabaikan aturan ini akan menghadapi dampak hukum yang serius.

Dia meminta otoritas Iran mengungkapkan identitas warga negara Saudi yang secara ilegal mengunjungi Iran sejak 1 Februari, dan menambahkan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas semua warga Saudi yang gagal melaporkan kunjungan mereka dan terinfeksi di Iran.

Dalam perkembangan lain, tujuh warga Palestina yang bekerja di sebuah hotel di Betlehem tempat turis Yunani dilaporkan positif mengidap virus korona. Pemerintah menyatakan larangan dua pekan pada turis.

Italia menutup semua sekolah setidaknya selama 10 hari, dan Iran menutup lembaga pendidikan hingga April.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut