Arab Saudi Umumkan Inisiatif Akhiri Krisis Yaman, Tawarkan Gencatan Senjata ke Houthi
RIYADH, iNews.id - Arab Saudi mengumumkan inisiatif untuk mengakhiri krisis Yaman serta mencapai penyelesaian politik yang menyeluruh.
Ini merupakan upaya Saudi untuk menciptakan keamanan dan stabilitas di Yaman dan kawasan. Selain itu mendukung perdamaian di Yaman yang telah mengalami krisis kemanusiaan terbesar di dunia.
"Inisiatif ini bertujuan untuk mengakhiri penderitaan warga Yaman yang bersaudara dan menegaskan dukungan Kerajaan untuk mencapai resolusi politik yang menyeluruh antara partai-partai Yaman, sejalan dengan pembicaraan di Biel, Jenewa, Kuwait, dan Stockholm," bunyi pernyataan pemerintah Arab Saudi, yang diterima di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Inisiatif berisi, gencatan senjata menyeluruh di seluruh wilayah yang berada di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setoran pajak dan pendapatan bea cukai bagi kapal yang membawa minyak ke pelabuhan Hodeidah ke rekening bersama Bank Sentral Yaman di Hodeidah sebagaimana Perjanjian Stockholm tentang Hodeidah.
Selanjutnya, dibukanya kembali penerbangan internasional langsung dari Bandara Internasional Sanaa ke sejumlah tujuan regional dan global, dimulainya konsultasi antara pihak Yaman untuk mencapai resolusi politik atas krisis di bawah naungan PBB berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216.
Disebutkan, inisiatif ini dicapai atas peran serta dukungan berkelanjutan dari Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths, utusan Amerika Serikat untuk Yaman Timothy Lenderking, Kesultanan Oman, serta dorongan untuk mencapai resolusi politik atas krisis di bawah naungan PBB.
Selain itu Saudi meminta pemerintah Yaman yang sah serta pemberontak Houthi untuk menerima inisiatif ini.
Ini memberikan Houthi kesempatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Yaman, menangani kondisi kemanusiaan dan ekonomi yang diderita oleh warga, dan memberi kesempatan untuk menjadi mitra dalam mencapai perdamaian.
Di samping itu Saudi menegaskan hak penuh untuk mempertahankan wilayah serta warganya dari serangan sistematis pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Houthi kerap menyerang permukiman sipil serta instalasi vital termasuk fasilitas yang berdampak pada ekonomi global seperti kilang minyak, tidak hanya mengincar kepentingan nasional.
Saudi juga menegaskan penolakan atas campur tangan Iran di kawasan dan Yaman.
"Dukungan rezim Iran kepada milisi Houthi melalui penyelundupan, pengembangan, serta penyediaan rudal dan senjata, termasuk penyediaan ahli militer dan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terkait tetap menjadi alasan utama berlarut-larutnya krisis Yaman," bunyi pernyataan.
Kerajaan dan negara-negara koalisi juga menegaskan dukungan mereka bagi rakyat Yaman dan pemerintahan yang sah.
Saudi dan pasukan koalisi sejak 2015 ikut membantu pemerintahan sah Yaman yang digulingkan pemberontak Houthi pada 2014. Perang Yaman memicu krisis keamanan yang disebut PBB paling mengerikan di dunia. Jutaan warga tak bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan mengandalkan bantuan internasional.
Editor: Anton Suhartono