Arkeolog Temukan Bangunan Kuno Berusia 8.500 Tahun di Abu Dhabi, Siapa yang Mendirikannya?
ABU DHABI, iNews.id – Para arkeolog dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi (DCT Abu Dhabi) telah menemukan bukti bangunan kuno paling awal yang pernah diketahui didirikan di Uni Emirat Arab (UEA). Bangunan itu diperkirakan berusia lebih dari 8.500 tahun.
Penemuan situs di Pulau Ghagha, yang terletak di sebelah barat Kota Abu Dhabi, itu mengungkapkan struktur batu yang menyimpan sejarah lebih lanjut tentang UEA. Para arkeolog dari DCT Abu Dhabi pun telah melakukan analisis ilmiah terhadap berbagai artefak, sejak struktur dan objek yang menyertainya digali.
Penemuan paling luar biasa itu terungkap lewat analisis karbon-14 dari fragmen arang, yang menunjukkan bahwa struktur tersebut setidaknya berusia 85 abad. Temuan itu sekaligus memecahkan rekor sebelumnya untuk struktur paling awal yang diketahui pernah dibangun di UEA, yang ditemukan di Pulau Marawah.
Menurut perkiraan sebelumnya, jalur perdagangan laut jarak jauh yang berkembang selama periode Neolitik, berfungsi sebagai katalis untuk pemukiman di daerah tersebut. Akan tetapi, penemuan terbaru membuktikan bahwa pemukiman Neolitik itu sudah ada sebelum dimulainya perdagangan.
Dengan kata lain, kondisi ekonomi dan lingkungan setempat itulah yang menyebabkan adanya kehidupan menetap pertama di tempat yang sekarang disebut Uni Emirat Arab.
Menurut hasil penelitian, pulau-pulau di dekat Abu Dhabi itu bukanlah tanah yang gersang, melainkan pantai yang subur. Bukti-bukti arkeologi tersebut mendorong para ilmuwan sejarah untuk menyusun kembali studi tentang peradaban di kepulauan Abu Dhabi dalam bingkai sejarah budaya wilayah yang lebih luas.
“Temuan arkeologis ini menunjukkan bahwa orang-orang menetap dan membangun rumah di sini 8.500 tahun yang lalu. Penemuan di Pulau Ghagha menyoroti bahwa karakteristik inovasi, keberlanjutan, dan ketahanan telah menjadi bagian dari DNA penduduk wilayah ini selama ribuan tahun,” kata Kepala DCT Abu Dhabi, Mohamed al-Mubarak, dikutip dari Saudi Gazette, Senin (21/2/2022).
Menurut dia, temuan ini bakal memperkuat apresiasi sejarah, serta hubungan budaya yang mendalam antara orang-orang UEA dan laut. Di luar itu, masih banyak misteri yang harus disingkap di seluruh Emirat Abu Dhabi.
“Tentunya sangat penting bagi kami untuk terus berupaya menemukan, melestarikan, dan melindungi warisan kami yang tak ternilai bagi generasi sekarang dan mendatang untuk belajar lebih banyak tentang masa lalu leluhur kami,” ucap al-Mubarak.
Struktur yang ditemukan di Pulau Ghagha berupa sejumlah ruangan bundar sederhana, yang dindingnya terbuat dari batu. Sisa dinding itu yang masih lestari rata-rata memliki tinggi hampir satu meter. Kamar-kamar itu kemungkinan besar adalah rumah bagi komunitas kecil yang mungkin telah tinggal di pulau itu sepanjang tahun.
Ratusan artefak ditemukan di dalam ruangan-ruangan itu. Di antaranya berupa mata panah batu yang dibuat dengan halus yang siap digunakan untuk berburu. Kemungkinan besar masyarakat di sana pada masa itu juga menggunakan sumber daya laut yang kaya sebagai mata pencaharian mereka.
Masih belum diketahui berapa lama pemukiman itu ditempati manusia. Akan tetapi, setelah ditinggalkan, tempat itu tampaknya tetap menjadi bagian penting dari lanskap budaya, karena hampir 5.000 tahun yang lalu seseorang dimakamkan di reruntuhan bangunan tersebut. Ini adalah salah satu dari sedikit pemakaman dari periode ini yang dikenal di pulau-pulau Abu Dhabi.
Editor: Ahmad Islamy Jamil