Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Serang Gaza saat Gencatan Senjata, 5 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Armenia-Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata Ketiga Setelah Upaya Prancis dan Rusia Gagal

Senin, 26 Oktober 2020 - 10:38:00 WIB
Armenia-Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata Ketiga Setelah Upaya Prancis dan Rusia Gagal
Sejumlah tentara mencari korban yang masih tertimbun bangunan saat gencatan senjata Armenia-Azerbaijan dalam konflik Nagorno-Karabakh. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Gencatan senjata Armenia-Azerbaijan untuk kemanusiaan ketiga mulai diberlakukan hari Senin (26/10/2020) waktu setempat. Gencatan senjata ketiga ini digagas oleh Amerika Serikat setelah dua kesempatan sebelumnya gagal meredakan ketegangan.

Perang terbaru antara separatis Armenia dan tentara Azerbaijan di wilayah sengketa Nagorno-Karabakah meletus pada 27 September lalu. Kembali berkecamuknya konflik dua negara pecahan Uni Soviet menuai perhatian dari dunia internasional.

Pada 11 Oktober lalu, atas prakarsa Prancis disepakati gencatan senjata pertama untuk kemanusiaan. Namun, upaya tersebut gagal. Sehari berselang, saling serang kembali terjadi di wilayah Stepanakert dan kota-kota sekitar.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemudian menggagas gencatan senjata kedua sepekan berselang. Sayangnya, upaya Putin tak berhasil meredakan ketegangan Armenia-Azerbaijan.

Dua negara berkonflik saling tuding sebagain biang keladi perusak dua gencatan senjata yang sempat disepakati.

Amerika Serikat mengatasnamakan komunitas internasional kemudian berinisiatif menggelar pertemuan dengan perwakilan Armenia dan Azerbaijan di Gedung Putih, Washington, Sabtu (24/10/2020) kemarin.

Pertemuan yang dilakukan secara terpisah antara Deputi Menlu Amerika Serikat, Stepehen Biegun dengan Menlu Armenia, Zohrab Mnatsakanyan dan Menlu Azerbaijan, Jeyhun Bayramov menghasilkan kesepakatan gencatan senjata ketiga.

Pertemuan itu ditindaklanjutin oleh Penasihat Keamanan Amerika Serikat, Robert O'Brien, yang menjalin kontak dengan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pachinian dan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.

"Selamat pada merea semua yang sepakat mematuhi gencatan senjata hari ini. Banyak nyawa akan terselamatkan di kedua negara," demikian kicau O'Brien dalam Tweet-nya dikutip dari AFP, Senin (26/10/2020).

Selanjutnya pembicaraan kesepakatan damai

Dalam pernyataan terpisah, OSCE Minsk Group, yang dibentuk untuk menengahi konflik dan dipimpin oleh Prancis, Rusia dan Amerika Serikat mengatakan ketua bersama dan menteri luar negeri dua negara (Armenia-Azerbaijan) akan bertemu lagi di Jenewa, Swiss, pada 29 Oktober mendatang.

Pertemuan itu akan membahas penyelesaian damai dari konflik Nagorno-Karabakh sesuai dengan prinsip dasar yang diterima oleh para pemimpin Armenia dan Azerbaijan.

Konflik Nagorno-Karabakh telah berlangsung sejak tahun 1990-an, wilayah tersebut diakui secara internasional milik Azerbaijan akan tetapi dalam pemerintahannya dikuasai oleh separatis Armenia. Setidaknya lebih dari 30.000 orang jadi korban sepanjang konflik dua negara yang telah berlangsung hampir 30 tahun.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut