YEREVAN, iNews.id – Armenia bekerja sama dengan NATO di berbagai bidang, termasuk misi penjaga perdamaian. Akan tetapi, negara Kaukasus itu tidak punya rencana untuk bergabung dengan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat tersebut.
“Kami sudah menjalin kerja sama dengan NATO, kami berpartisipasi dalam operasi penjaga perdamaian, (tentara) kami sudah berada di Afghanistan, kami meningkatkan jumlah penjaga perdamaian di Kosovo baru-baru ini,” ungkap Menteri Luar Negeri Armenia, Ararat Mirzoyan, kepada stasisun TV Argentina, TN, Minggu (31/3/2024).
Elon Musk Memiliki Untung dari Tesla Capai Rp16.685 Triliun, Bisa Beli Apa Saja?
“Jika yang Anda maksud adalah lamaran atau aspirasi untuk menjadi anggota NATO, (kami mengatakan) tidak, tidak ada hal tersebut ada dalam agenda kami sekarang,” kata diplomat Armenia itu ketika ditanya apakah Yerevan memiliki rencana untuk bergabung NATO.
Mirzoyan menambahkan, Armenina sudah menganggap Amerika Serikat dan Eropa sebagai mitra utamanya. Bahkan, saat ini negaranya juga memperdalam hubungan ekonomi, dialog politik dengan Uni Eropa dan Washington DC.
Wah! Armenia Sebut Tak Bisa Lagi Andalkan Rusia soal Militer, Makin Condong ke Barat?
“Saya tidak akan menyebut (proses ini sebagai) peralihan (dalam jalur politik). Kami mencoba untuk memastikan keamanan kami, tetapi kami juga berupaya untuk mengembangkan jalur demokrasi… kami melihat bahwa kami memiliki beberapa mitra lain di Barat,” ujarnya.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku