Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Afrika Selatan Tolak Serahkan Kepresidenan G20 kepada Amerika di KTT, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) ingin segera menyebar rudal-rudalnya di Asia untuk menangkal ambisi China yang semakin agresif.

Keputusan itu disampaikan Menteri Pertahanan Mark Esper, Sabtu (3/8/2019), setelah AS menyatakan keluar dari perjanjian pengendalian rudal INF dengan Rusia pada Jumat kemarin.

"Iya, saya ingin sekali," kata Esper, menjawab pertanyaan wartawan, dalam penerbangan ke Australia, seperti dikutip dari AFP.

"Kami ingin mengerahkan kemampuan secepatnya daripada terlambat. Saya lebih suka dalam beberapa bulan, tapi ini cenderung memakan waktu lebih lama dari yang Anda harapkan," ujarnya, menambahkan.

Orang nomor 1 di Pentagon yang baru dilantik pekan lalu itu tidak menyebutkan secara spesifik di negara mana saja rudal akan ditempatkan.

"Saya tidak akan berspekulasi karena hal itu bergantung pada rencana," katanya.

AS menarik diri dari perjanjian INF setelah menuduh Rusia melanggar kesepakatan pengendalian pembuatan rudal jarak menengah, termasuk nuklir, selama bertahun-tahun.

Di bawah pakta yang diteken antara Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada 1987 itu, Washington dan Moskow sepakat membatasi penggunaan rudal jarak menengah konvensional dan nuklir dengan jangkauan 500-5.000 kilometer.

AS ingin perjanjian ini tak hanya mengikat negaranya dengan Rusia, namun juga China. Pasalnya, negara itu juga mengembangkan rudal dengan kemampuan sesuai dalam kriteria kesepakatan.

Esper menegaskan, China tidak perlu terkejut dengan rencana untuk mengerahkan rudal di Asia.

"Seharusnya tidak mengejutkan karena kami telah membicarakan hal ini selama beberapa waktu. Saya ingin mengatakan bahwa 80 persen dari inventaris (rudal) mereka masuk sistem jangkauan INF. Jadi, tidak mengherankan bahwa kami ingin memiliki kemampuan yang sama," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut