Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Badai Salju Terjang New York, 400 Penerbangan Dibatalkan
Advertisement . Scroll to see content

AS Cegat Pesawat Berisi Puluhan Senjata Api, 2 Orang Venezuela Ditangkap

Rabu, 19 Agustus 2020 - 12:14:00 WIB
AS Cegat Pesawat Berisi Puluhan Senjata Api, 2 Orang Venezuela Ditangkap
Ilustrasi senjata api. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

MIAMI, iNews.id – Otoritas AS mencegat pesawat mencurigakan yang meninggalkan Florida pada akhir pekan lalu. Petugas menemukan sejumlah senjata api dan uang tunai ribuan dolar AS di dalamnya.

Unit Kelautan Fort Lauderdale di Kota Miami, pada Sabtu (15/8/2020) lalu, telah diperingatkan tentang pergerakan pesawat Learjet yang terkait dengan penyelidikan kasus kriminal yang sedang berlangsung. Para petugas dari berbagai agen federal pun menanggapi peringatan tersebut dengan menghentikan pesawat yang diketahui tengah menuju Pulau St Vincent, Karibia, itu.

Mereka menangkap dua warga Negara Venezuela—yang identitasnya belum terungkap sampai sekarang. Mereka juga menyita 18 senapan serbu, enam senapan buru, 58 pistol semiotomatis, uang tunai 20.312 dolar AS, dan cek senilai 2.618,53, dolar AS.

Operasi tersebut menjadi bagian dari misi Bea dan Cukai AS, bekerja sama dengan Badan Investigasi Keamanan Dalam Negeri, Administrasi Penerbangan Federal, serta sejumlah lembaga lainnya. Menurut tokoh oposisi Venezuela, Carlos Paparoni, pesawat itu terkait dengan pengusaha Kolombia Alex Saab—yang dituduh melakukan korupsi terkait program pangan yang dijalankan oleh Presiden Nicolas Maduro. Saab saat ini dipenjara di Tanjung Verde.

“Pesawat itu milik perusahaan Roswell Rosales, pilot Alvaro Pulido Vargas, mitra pentolan Maduro, Alex Saab,” cuit Paparoni di Twitter, dikutip AFP, Rabu (19/8/2020).

Dia menambahkan dalam tweet kedua, bahwa salah satu penumpang setia Rosales adalah Carlos Rolando Lizcano, salah satu orang penting di organisasi kriminal Alex Saab, “Dunia semakin kecil bagi mereka, organisasi kriminal mereka terungkap terang-benderang,” tulis Paparoni.

Saab ditangkap pada Juni lalu, saat pesawatnya tengah transit di Tanjung Verde. Pesawatnya kala itu sedang dalam perjalanan dari Iran menuju Venezuela. Dia lalu dipenjara atas tuduhan melakukan pencucian uang di Miami.

Pada 5 Agustus, Pengadilan Tanjung Verde memberikan lampu hijau untuk mengekstradisi Saab ke Amerika Serikat.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut