Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

AS Disebut Berusaha Tekan Eropa agar Sita Aset Rusia, Kremlin Ingatkan Akibatnya

Kamis, 11 Januari 2024 - 20:04:00 WIB
AS Disebut Berusaha Tekan Eropa agar Sita Aset Rusia, Kremlin Ingatkan Akibatnya
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia) menuduh AS mencoba menekan negara-negara Eropa agar mendukung gagasan ilegal untuk menyita aset-aset Rusia yang dibekukan di benua itu. Dikatakan bahwa aset Moskow yang disita akan dipakai Barat untuk membiayai pembangunan kembali Ukraina

Kantor berita RIA melaporkan, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menanggapi laporan media Amerika yang menyatakan bahwa Washington DC pada prinsipnya mendukung usulan undang-undang AS untuk memfasilitasi penyitaan aset Rusia tersebut.

“Mereka (AS) berusaha memberikan tekanan pada Eropa. Ada situasi yang sangat paradoks di sini karena aset utama kami ada di Eropa dan bukan di Amerika,” kata Peskov, Kamis (11/1/2024).

Dia pun mengingatkan, Eropa akan menghadapi konsekuensi hukum yang tidak dapat dihindari jika mereka menuruti tekanan Amerika tersebut. RIA juga mengutip Peskov yang mengatakan bahwa Moskow sampai sejauh ini belum diberi tahu mengenai perkembangan soal isu penyitaan aset tersebut.

Pada Rabu (10/1/2024), Bloomberg melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden mendukung undang-undang yang memungkinkan negaranya menyita beberapa aset Rusia yang dibekukan untuk membantu membiayai pembangunan kembali Ukraina.

Setelah Presiden Vladimir Putin mengirimkan pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Amerika Serikat dan sekutunya melarang transaksi dengan bank sentral Rusia dan kementerian keuangan di negeri para tsar itu. Washington DC juga memblokir sekitar 300 miliar dolar AS aset negara Rusia yang ada di Barat.

Sebelumnya, Peskov mengatakan bahwa Moskow memiliki daftar aset AS, Eropa, dan pihak-pihak lainnya yang akan disita negaranya jika Barat terus melanjutkan rencana untuk menyita aset-aset Rusia.

Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) negara-negara industri besar bulan depan diperkirakan akan membahas teori hukum baru yang memungkinkan penyitaan aset-aset Rusia. Hal itu diungkapkan oleh dua sumber yang mengetahui rencana tersebut serta seorang pejabat Inggris pada akhir tahun lalu.

Peskov mengatakan tindakan Barat seperti itu sama dengan merampok, melanggar hukum internasional, serta melemahkan mata uang cadangan, sistem keuangan global, dan perekonomian dunia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut