Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand
Advertisement . Scroll to see content

AS dkk Disebut Gagal Mengisolasi Rusia di Kancah Global

Kamis, 13 Juni 2024 - 07:16:00 WIB
AS dkk Disebut Gagal Mengisolasi Rusia di Kancah Global
Segala upaya oleh AS dan negara Barat untuk mengisolasi Rusia di panggung dunia terus menemui kegagalan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov menyebut upaya untuk mengisolasi negaranya di panggung dunia terus menemui kegagalan. Rusia menghadapi sanksi bertubi-tubi dari AS dan negara Barat lain setelah menginvasi Ukraina pada Februrari 2022.

“Rusia berkembang sebagai negara yang cinta damai dan tidak mengancam siapa pun," kata Antonov, dikutip dari Sputnik, Kamis (13/6/2024).

Dia menjelaskan, saat ini muncul dunia multipolar yang tak lagi menjadikan AS sebagai kiblat. Banyak negara di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin yang menolak koalisi sanksi negara Barat terhadap Rusia. 

Sebaliknya, kata Antonov, mereka juga menunjukkan kesiapan untuk memperkuat kerja sama dengan Rusia. 

Sebelumnya AS kembali menjatuhkan sanksi terhadap individu yang terkait dengan Rusia. Sanksi mengincar warga non-Rusia yang dianggap bekerja sama dengan Kremlin, seperti dari China dan Turki. Sanksi terbaru di antaranya mengincar Evgenia Gutul, gubernur Gagauzia, wilayah di Moldova.

Gutul merupakan sekutu Kremlin yang terpilih tahun lalu untuk memimpin wilayah otonomi Moldova. Dia berselisih dengan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Maia Sandu, sosok yang berupaya memasukkan negara bekas pecahan Uni Soviet itu ke Uni Eropa.

Dia menghadapi tuduhan pidana yakni mentransfer dana dari Rusia untuk membiayai Partai Shor yang sekarang dilarang. Partai itu didirikan oleh Ilan Shor, pengusaha pro-Rusia di pengasingan yang dihukum karena penipuan di Moldova.

Gutul membantah semua tuduhan itu dan menganggapnya sebagai kabar palsu.

Sanksi yang diumumkan di situs Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS akan membekukan setiap aset yang miliki Gutul di AS serta melarang warga AS berbisnis dengannya.

Sementara itu Gutul mengatakan tidak terkejut atas sanksi dari AS tersebut.

“Tidak ada gunanya takut kepada hakim, sanksi, dan ancaman. Kami telah mengatasi dan akan terus mengatasi rintangan yang dibuat Maia Sandu dan para pendukungnya,” ujarnya. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut