Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Program Unggulan Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York
Advertisement . Scroll to see content

AS Gagalkan Pengiriman Senjata Buatan Iran untuk Pemberontak Houthi Yaman

Jumat, 06 Desember 2019 - 07:57:00 WIB
AS Gagalkan Pengiriman Senjata Buatan Iran untuk Pemberontak Houthi Yaman
Tentara perempuan pemberontak Houthi menunjukkan peluncur roket (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan penyitaan sejumlah besar persenjataan buatan Iran yang akan dikirim ke pemberontak Houthi di Yaman.

Penyelundupan senjata itu dianggap melanggar embargo senjata yang diterapkan PBB kepada Iran. Dewan Keamanan (DK) PBB pada 2007 mengelurkan resolusi tentang pelarangan ekspor senjata oleh Iran.

Kapal perang AS mencegat kapal pengangkut senjata tersebut pada 25 November 2019 di lepas pantai Yaman.

Perwakilan khusus AS untuk Iran Brian Hook mengatakan, persenjataan yang ditemukan termasuk canggih.

"Penemuan ini lebih merupakan bukti dari upaya Iran untuk mengobarkan konflik di kawasan dengan mengirim banyak senjata mematikan kepada sekutu-sekutunya," kata Hook, dikutip dari AFP, Jumat (6/12/2019).

"Ini juga bukti lanjutan tentang bagaimana Iran berulang kali melanggar embargo senjata PBB yang telah diberlakukan selama lebih dari 1 dekade," katanya, melanjutkan.

Dia menegaskan, Iran harus mengakhiri keterlibatan dan pengaruhnya dalam konflik di Yaman, merujuk pada dimulainya dialog antara Saudi dengan pemberontak Houthi.

"Iran jelas tidak berbicara untuk Houhti juga tidak memiliki kepentingan bagi rakyat Yaman," kata Hook.

Selain itu Hook juga mengatakan Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah 15 juta dolar bagi siapa saja yang memberikan informasi keberadaan Abdul Reza Shahlai, perwira senior pasukan elite Iran Al Quds yang diduga beroperasi dari Yaman. Dia menghadapi sanksi AS atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap Duta Besar Saudi di Washington.

Iran diketahui mendukung pemberontak Houthi yang merebut pemerintahan sah Yaman pada 2015. Kelompok Houthi bahkan sudah menguasai sebagian besar wilayah Yaman.

Pemberontakan itu memicu perlawanan dari tentara pemerintah yang dibantu oleh Arab Saudi dan sekutunya, termasuk AS. Tak heran pemberontak Houthi juga melancarkan serangan ke Saudi, termasuk yang terbesar menimpa dua fasilitas minyak Aramco pada September, menyebabkan berkurangnya pasokan minyak dunia sebesar 5-6 persen.

Presiden Donald Trump menegaskan dukungannya terhadap Arab Saudi dalam melawan Houthi, bahkan berani memveto usulan Kongres untuk mengakhiri bantuan AS. Pemerintahan Trump juga berusaha melawan pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah termasuk Irak dan Lebanon.

Perang di Yaman selama 4 tahun terakhir telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan jutaan lainnya kelaparan, sebagian besar warga sipil.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut