Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Afrika Selatan Tolak Serahkan Kepresidenan G20 kepada Amerika di KTT, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

AS Hentikan Sementara Penjualan Senjata, termasuk Jet Tempur F-35 ke Uni Emirat Arab

Kamis, 28 Januari 2021 - 05:43:00 WIB
AS Hentikan Sementara Penjualan Senjata, termasuk Jet Tempur F-35 ke Uni Emirat Arab
Pemerintahan Joe Biden menghentikan sementara penjualan senjata ke sekutu (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menangguhkan sementara penjualan senjata ke negara-negara sekutunya guna peninjauan ulang.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, instansinya untuk sementara menghentikan penerapan transfer dan penjualan alat pertahanan AS di bawah Penjualan Militer Asing maupun Penjualan Komersial Langsung untuk memungkinkan kepemimpinan Biden meninjau penawaran yang masuk.

Tinjauan ini sebenarnya lazim dilakukan oleh pemerintahan baru, namun pemerintahan Donald Trump juga melakukan kesepakatan langsung, termasuk 50 unit jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin kepada Uni Emirat Arab (UEA), sebagai kesepakatan sampingan perjanjian Abraham.

Perjanjian Abraham merupakan kesepakatan damai yang diteken negara Arab dengan Israel. F-35 merupakan buah dari kesepakatan tersebut, khususnya dengan UEA.

Jet F-35 merupakan alat pertahanan berteknologi tinggi dari General Atomics, Lockheed, dan Raytheon Technologies Corp yang akan dijual ke Uni UEA, sebagai bagian dari perjanjian tersebut.

Manajemen Raytheon mengatakan, dengan bergantinya pemerintahan, kecil kemungkinan bisa mendapatkan lisensi untuk penjualan komersial langsung persenjataan senilai sekitar 500 juta dolar AS kepada pelanggan Timur Tengah. Raytheon tidak menyebutkan nama pelanggannya.

Sementara itu UEA menegaskan akan bekerja sama dengan pemerintahan Biden untuk melanjutkan pembelian sebagaimana sudah disetujui di pemerintahan Trump.

"Uni Emirat Arab akan bekerja erat dengan pemerintahan Biden dalam pendekatan menyeluruh untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas Timur Tengah," kata Duta Besar UEA untuk Amerika Serikat, Yousef Al Otaiba, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/1/2021).

"Paket F-35 lebih dari sekadar menjual perangkat keras militer kepada mitra, seperti AS, ini memungkinkan UEA untuk memperkuat pertahanan terhadap agresi. Sejalan dengan dialog baru dan kerja sama keamanan, ini membantu untuk meyakinkan mitra AS di kawasan," ujarnya, menambahkan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut