AS Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Minyak Milik Negara Venezuela
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela, PdVSA, dengan alasan untuk melindungi aset-aset tersebut bagi rakyat Venezuela.
Ini menjadi upaya terbaru untuk menekan Presiden Nicolas Maduro agar menyerahkan kekuasaan kepada Juan Guaido, yang sekarang diakui oleh AS dan sejumlah negara lain sebagai presiden sah negara tersebut.
Di tengah krisis politik di Venezuela, dengan puluhan ribu orang meminta Maduro mundur, AS meningkatkan tekanan dengan mencekik sumber dana utama pemerintahannya: perusahaan minyak milik negara.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, mengatakan, rakyat Venezuela cukup lama mengalami penindasan dan kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh Maduro dan rezimnya.
"Kami akan mengumumkan sanksi terhadap Petroleos de Venezuela, atau PdVSA dalam akronim Spanyol, monopoli minyak milik negara. Kita terus membeberkan korupsi Maduro dan kroninya, dan tindakan hari ini menjamin mereka tidak lagi dapat menjarah aset rakyat Venezuela," kata Bolton, seperti dilaporkan VOA, Rabu (30/1/2019).
Bolton juga mengimbau agar pasukan militer dan keamanan Venezuela menyetujui transfer kekuasaan yang damai, demokratis, dan konstitusional kepada presiden sementara Juan Guaido.
Sanksi-sanksi itu akan membekukan aset PDVSA di AS. Perusahaan dan warga negara AS dilarang bertransaksi bisnis dengan PDVSA.
Anak perusahaan PDVSA yang berbasis di AS, Citgo, yang menyuling minyak Venezuela dan menjual BBM dengan merek dagang Citgo di AS, akan terus beroperasi seperti biasa. Namun uang yang diperoleh Citgo akan dimasukkan ke rekening yang diblokir.
Menanggapi hal itu, Maduro mengatakan AS berusaha "mencuri" Citgo dari Venezuela.
"Saya sudah memberikan instruksi spesifik kepada pimpinan PDVSA agar melancarkan tindakan politik dan hukum di mahkamah Amerika dan internasional untuk mempertahankan properti dan aset Citgo," katanya, dalam tayangan televisi Venezuela.
Maduro yang terpojok juga menuntut agar presiden AS tak campur tangan dalam urusan Venezuela dan memperingatkan bahwa apabila kekerasan berkobar di negaranya, itu menjadi tanggung jawab presiden AS.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, Maduro dan kroni-kroninya sejak lama menggunakan perusahaan minyak milik negara sebagai sumber korupsi dan penggelapan dana.
Dia mengatakan Venezuela kaya minyak dan tidak ada alasan bagi rakyatnya mengalami bencana ekonomi yang sangat besar, serta kelangkaan bahan makanan dan BBM yang parah.
Dengan adanya sanksi-sanksi itu, kata dia, uang hasil penjualan minyak Venezuela tak akan jatuh kepada pemerintahan Maduro.
"Tujuan dari sanksi-sanksi ini adalah mengubah perilaku," kata Mnuchin, di Gedung Putih sebagaimana dilaporkan AFP.
"Sehingga ketika ada pengakuan bahwa perusahaan itu adalah milik penguasa yang sebenarnya, pemimpin sebenarnya, maka uang itu akan tersedia bagi Guaido," sambungnya.
PDVSA merupakan sumber penghasilan utama dan uang tunai Venezuela dari AS. Industri perminyakan Venezuela sejak lama bergantung pada AS.
Editor: Nathania Riris Michico