AS Kandangkan Pesawat Militer V-22 Osprey sampai 2025 gegara Sering Jatuh
WASHINGTON, iNews.id - Militer Amerika Serikat (AS) mengandangkan pesawat berbaling-baling unik V-22 Osprey terkait serangkaian kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir. Tak tanggung-tanggung, pengoperasian pesawat yang bisa mendarat vertikal layaknya helikopter itu dihentikan sampai tahun depan.
Pejabat eksekutif Angkatan Laut (AL) AS Gary Kurtz mengatakan, pesawat V-22 Osprey diperkirakan belum akan beroperasi penuh sampai pertengahan 2025. Pihaknya masih berupaya mengatasi serangkaian masalah keselamatan pada pesawat militer tersebut.
“Saya tidak akan mengizinkan V-22 kembali beroperasi tanpa batasan, sampai kami bisa mengatasi masalah yang mungkin memengaruhi keamanan pesawat,” kata Kurtz, kepada anggota Kongres AS, Rabu (12/6/2024), seperti dikutip dari Sputnik.
Wakil Komandan Sistem Udara AL AS Carl Chebi menjelaskan, empat unit V-22 Osprey terlibat kecelakaan dalam 2,5 tahun terakhir. Sebanyak 20 personel militer tewas dalam serangkaian kecelakaan itu.
Anggota Kongres AS Stephen Lynch menyerukan agar pesawat V-22 dikandangkan lagi sampai bagian bermasalah didesain ulang, kemudian dipasang untuk memastikan peningkatan keselamatan pesawat.
Pesawat Osprey memiliki rekam jejak kecelakaan. Pada 29 November 2023, CV-22 Osprey AU AS dari Pangkalan Udara Yokota di Tokyo jatuh di lepas pantai Pulau Yakushima saat melakukan misi latihan rutin. Kecelakaan itu menewaskan delapan orang.
Pada Maret 2024, AS mencabut larangan terbang terhadap pesawat tiltrotor itu di seluruh dunia. Larangan terbang dibuat menyusul kecelakaan di Jepang.
Editor: Anton Suhartono