MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat membuat situasi di Timur Tengah makin panas dengan mengirimkan kelompok kapal induk ke kawasan tersebut. Dia mengatakan, yang dibutuhan saat ini adalah solusi yang dapat diterima para pihak yang berkonflik.
“Saya tidak mengerti mengapa AS menyeret kelompok kapal induk ke Laut Mediterania. Saya tidak begitu mengerti maksudnya. Apakah mereka akan mengebom Lebanon atau bagaimana?” kata Putin ketika berbicara pada konferensi energi di Moskow, Rabu (11/10/2023).
Perkuat Aliansi dengan AS, Korea Selatan Rebut Kembali Operasional Pasukan di Masa Perang
“Atau apakah mereka memutuskan untuk mencoba menakut-nakuti seseorang? Ada orang di sana yang tidak lagi takut pada apa pun. Ini bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah. Solusi kompromi perlu dicari. Tentu saja, tindakan (pengerahan kapal induk) seperti itu memperburuk situasi,” ujarnya seperti dikutip Reuters.
Kelompok Hamas pada Sabtu (7/10/2023) lalu melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa. Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid al-Aqsa oleh Israel dan meningkatnya kekerasan pemukim Yahudi di Tepi Barat, akhir-akhir ini.
Israel dan Palestina Perang, Putin: Ini Contoh Kegagalan Kebijakan AS di Timur Tengah
Menyusul serangan mendadak yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada Sabtu lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, pihaknya memindahkan kelompok penyerang kapal induk, termasuk USS Gerald R Ford, lebih dekat ke Israel.
Putin menilai langkah AS itu adalah sebuah kesalahan. Pemimpin Kremlin itu juga menyebut ledakan kekerasan antara Israel dan Palestina sebagai contoh nyata dari kegagalan kebijakan AS di Timur Tengah, yang menurutnya tidak mempertimbangkan kebutuhan rakyat Palestina.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku