Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Badai Salju Terjang New York, 400 Penerbangan Dibatalkan
Advertisement . Scroll to see content

AS Kirim 4 Pesawat Pengebom Nuklir ke Eropa, Peringatan bagi Rusia

Rabu, 10 Februari 2021 - 11:38:00 WIB
AS Kirim 4 Pesawat Pengebom Nuklir ke Eropa, Peringatan bagi Rusia
Amerika Serikat mengerahkan 4 pesawat pengebom nuklir ke Eropa (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat pengebom nuklir B-1 ke Norwegia sebagai pesan yang kuat bagi Rusia.

Empat pesawat B-1 serta 200 tentara AS dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess di Texas dikerahkan ke Pangkalan Udara Orland, Norwegia. Pangkalan itu berada di tepi wilayah udara Rusia atau sekitar 2.000 kilometer dari ibu Kota Moskow.

Dalam 3 pekan ke depan, misi pesawat pengebom B-1 diharapkan bisa dimulai di Lingkaran Arktik serta wilayah udara internasional di barat laut Rusia. Saat ini misi AS di Kutub Utara dilaksanakan dari Inggris.

Perpindahan pasukan ke Norwegia menunjukkan AS akan mampu bereaksi cepat jika terjadi agresi Rusia.

Berdasarkan laporan CNN, pengerahan armada dan tentara ke Norwegia membutuhkan waktu selama beberapa pekan sebelum siap beroperasi sepenuhnya.

Presiden Joe Biden sebelumnya menegaskan akan mengadopsi pendekatan berbeda dan jauh lebih keras terhadap Rusia, berbeda dengan pendahulunya, Donald Trump.

Biden berbincangan dengan mitranya Presiden Vladimir Putin melalui telepon bulan lalu.

"Saya menjelaskan kepada Presiden Putin, dengan cara yang sangat berbeda dari pendahulu saya (Donald Trump), bahwa hari-hari di mana Amerika Serikat bergulingan di hadapan tindakan agresif Rusia, ikut campur dalam pilpres, melakukan serangan dunia maya, dan meracuni warganya, telah berakhir," kata Biden, dalam percakapan itu.

"Dan kami akan lebih efektif dalam menangani Rusia saat kami bekerja sama dalam koalisi dan berkoordinasi dengan mitra yang berpikiran sama," ujarnya, melanjutkan.

Departemen Pertahanan AS juga mengkhawatirkan pergerakan Rusia di Kutub Utara karena berusaha menutup akses ke sumber daya alam dan akses laut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut