Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

AS Kirim Kapal Medis Angkatan Laut untuk Bantu Pengungsi Venezuela

Rabu, 19 Juni 2019 - 10:29:00 WIB
AS Kirim Kapal Medis Angkatan Laut untuk Bantu Pengungsi Venezuela
Kapal medis angkatan laut AS, USNS Comfort. (FOTO: US Navy)
Advertisement . Scroll to see content

MIAMI, iNews.id - Rumah sakit Angkatan Laut AS mengirim kapal USNS Comfort ke Karibia dan Amerika Latin pada pekan ini, sebagai bagian dari misi untuk membantu imigran Venezuela. Hal itu diumumkan Wakil Presiden Mike Pence, Selasa (19/6/2019).

Pence dan Kepala Komando Selatan AS, Craig Fuller, bergabung dengan sekelompok warga Venezuela di dermaga Miami. Kapal bantuan itu berlabuh dan akan mulai beroperasi untuk membantu krisis kemanusiaan di Venezuela.

"Kami bersamamu," kata Pence, dalam bahasa Spanyol, disambut teriakan "Amin!" dari warga Venezuela, seperti dilaporkan AFP, Rabu (19/6/2019).

Pengerahan USNS Consort, yang dijadwalkan dimulai Kamis (20/6/2019), akan menjadi misi kedua kapal dalam enam bulan terakhir ke wilayah itu untuk memberikan bantuan medis kepada para pengungsi Venezuela.

Selama perjalanan lima bulan, Comfort akan berhenti di Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Grenada, Haiti, Jamaika, Panama, Republik Dominika, St. Lucia dan St Kitts, dan Nevis.

Diperkirakan 3,3 juta orang meninggalkan Venezuela, banyak yang berjalan kaki melalui negara-negara tetangga, dipicu oleh krisis politik dan ekonomi yang memburuk.

Pence menyalahkan kegagalan kebijakan sosialis Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang selamat dari dorongan untuk menggulingkannya dari kekuasaan, yang didukung AS.

Maduro sendiri menyalahkan AS, yang menjatuhkan sanksi pada rezim tersebut, atas kehancuran ekonomi negara itu yang dulu akan kaya minyak.

AS dan sekitar 60 negara lainnya mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara negara itu. Namun upaya oposisi untuk memicu kudeta gagal dan banyak dari pemimpinnya berada di penjara atau pengasingan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut