Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

AS Menarik Diri dari INF, Dunia di Ambang Perlombaan Senjata 2 Adidaya

Sabtu, 02 Februari 2019 - 12:29:00 WIB
AS Menarik Diri dari INF, Dunia di Ambang Perlombaan Senjata 2 Adidaya
Maria Zakharova (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Presiden Donald Trump membawa Amerika Serikat (AS) keluar dari kesepakatan pengendalian rudal jarak menengah (INF) dengan Rusia, Jumat (1/2/2019). Mulai Sabtu (2/2/2019), AS tak lagi harus memenuhi kewajiban sebagaimana tercantum dalam butir kesepakatan yang diteken pada era Perang Dingin itu.

Trump berdalih, Rusia lebih dilu melanggar kesepakatan dengan mengembangkan dan memproduksi rudak-rudal jarak menengah. Sampai batas waktu yang diberikan sejak Trump mengancam akan keluar dari INF, Rusia tak juga menghancurkan rudal-rudal tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyayangkan sikap AS yang menarik diri dari INF. Dia memperingatkan kondisi ini bisa memicu perlombaan persenjataan baru antarkedua negara.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova menilai, keputusan ini dibuat bukan tentang Rusia semata, tapi bagian dari strategi AS untuk keluar dari kewajiban hukum internasional di berbagai bidang.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Rossiya 1, dia menegaskan tak ada bukti-bukti yang ditunjukkan AS bahwa negaranya mengembangkan rudal jarak menengah.

"Tidak ada bukti, tidak ada foto satelit. (Rusia) berhak untuk memberikan respons yang sesuai atas hal (tuduhan) ini kata," kata Zakharova, seperti dilaporkan kembali AFP, Sabtu (2/2/2019).

Sementara itu, langkah AS ini mendapat dukungan dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dalam pernyataannya NATO mendukung penuh keluarnya AS dan menyebut peluncuran sistem rudal penjelajah 9M729 oleh Rusia melanggar kesepakatan INF.

Negara-negara Eropa menyuarakan kekhawatiran atas konsekuensi dari penarikan diri AS ini. Konselir Jerman Angela Merkel meminta Rusia memberikan perhatian sebelum tenggat waktu 6 bulan yang diberikan AS atau sampai Agustus habis.

Jika Rusia tak menghancurkan semua persenjataan yang dianggap melanggar kesepakatan tersebut, maka AS akan sepenuhnya meninggalkan INF.

"Bagi kami, ini jelas bahwa Rusia telah melanggar kesepakatan dan ini menjadi alasan kita harus berdialog dengan Rusia," kata Merkel.

Kepala diplomatik Uni Eropa Federica Mogherini mengingatkan era perlombaan senjata bisa dimulai lagi seperti dulu.

"Benua kita akan kembali menjadi medan perang atau tempat di mana negara adidaya saling berhadapan, ini seperti sejarah yang lalu," ujarnya.

Sebelumnya Trump mengingatkan masih ada waktu 6 bulan bagi Rusia untuk menghormati poin kesepakatan dengan menghancurkan semua rudal, peluncur rudal, dan peralatan pendukungnya.

"Amerika Serikat sepenuhnya mematuhi perjanjian INF selama lebih dari 30 tahun. Kami tidak akan dibatasi oleh ketentuan ini sementara Rusia salah dalam menggambarkan tindakannya," kata Trump.

Menlu AS Mike Pompeo mengatakan, Washington masih ingin terlibat dalam negosiasi pengendalian senjata dengan Rusia dan berharap Negeri Beruang Merah itu mau mematuhinya.

"Amerika Serikat berharap dapat menempatkan hubungan dengan Rusia kembali pada pijakan yang lebih baik, tetapi tanggung jawab tetap berada pada Rusia untuk mengubah pola aktivitas yang bisa memicu destabilisasi, tidak hanya pada masalah ini, tetapi pada hal lain juga," kata Pompeo.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut