Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terungkap, Ini Penyebab Banjir Bandang yang Terjang Kota New York
Advertisement . Scroll to see content

AS Perkuat Aliansi Lawan Dominasi Rusia dan China, Gandeng Indonesia serta India

Rabu, 21 Oktober 2020 - 05:09:00 WIB
AS Perkuat Aliansi Lawan Dominasi Rusia dan China, Gandeng Indonesia serta India
Mark Esper ungkap aliansi GDAP yang melibatkan negara demokrasi berpikiran sama dengan AS untuk melawan dominasi China dan Rusia (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengungkap inisiatif baru untuk memperkuat serta memperluas aliansi melawan dominasi Rusia dan China, termasuk dengan menggandeng Indonesia dan India.

Inisiatif yang disebut Guidance for Development for Alliances and Partnerships (GDAP) itu melibatkan negara demokrasi yang memiliki pikiran sama dengan AS.

Menurut Esper, Pentagon secara sistematis akan memantau dan mengelola hubungan dengan negara-negara mitra, bertujuan untuk mengoordinasikan militer serta memajukan penjualan senjata AS.

"Jaringan sekutu dan mitra AS memberi kita keuntungan asimetris yang tidak dapat ditandingi oleh musuh kita," kata Esper, seraya menjelaskan jaringan ini merupakan tulang punggung tatanan berbasis aturan internasional, seperti dikutip dari AFP, Rabu (21/10/2020).

Dia mencontohkan kemitraan lama seperti NATO hingga Malta kecil yang membantu AS berjuang melepaskan diri dari penjajahan Inggris pada abad ke-18.

"Contoh seperti ini menggambarkan pentingnya menyelaraskan dengan negara-negara yang berpikiran sama, besar maupun kecil, untuk mempertahankan tatanan bebas dan terbuka yang telah melayani kita dengan sangat baik selama beberapa dekade," ujarnya.

Menurut dia, aliansi yang dibangun ini mengalahkan jumlah negara sekutu dekat China serta Rusia yang mungkin kurang dari 10 sekutu negara.

China, lanjut Esper, menggunakan paksaan dan perangkap keuangan untuk membangun aliansi dengan negara-negara lemah, seperti Myanmar, Kamboja, dan Laos.

"Semakin kecil negara dan semakin besar kebutuhannya, semakin berat pula tekanan dari Beijing," tuturnya.

Dia mengutip kunjungan yang telah dilakukannya untuk membangun hubungan pertahanan dengan Malta, Mongolia, dan Palau, serta rencana AS untuk menghadirkan pertahanan lebih besar di Eropa Timur, termasuk pangkalan militer di Polandia.

Lebih lanjut Esper menggarisbawahi perlunya membangun hubungan lebih dekat dengan negara demokrasi yang berpikiran sama seperti India dan Indonesia.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru saja bertemu dengannya di Washington membahas kerja sama keamanan. Pada pekan depan dia akan mengunjungi India.

"Mereka semua mengakui apa yang sedang dilakukan China," ujarnya.

Bagian penting dari upaya ini adalah memperluas penjualan senjata AS untuk membantu negara sekutu meningkatkan kemampuan pertahanan, Selain itu penjualan senjata akan mendukung industri pertahanan AS melawan persaingan dengan Rusia dan China.

"Kita harus bersaing dengan China dan Rusia yang industri negaranya dapat mempercepat ekspor militer dengan cara yang kita tidak bisa dan kita tidak pernah menginginkannya, dalam banyak kasus," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut