Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Respons Ancaman Serangan Amerika, Presiden Nigeria: Kami Jamin Keamanan Semua Agama!
Advertisement . Scroll to see content

AS Sebut Pesawat Tempur Rusia Ikut Memborbardir Ghouta Timur

Senin, 05 Maret 2018 - 12:32:00 WIB
AS Sebut Pesawat Tempur Rusia Ikut Memborbardir Ghouta Timur
Warga sipil menyelamatkan salah korban pengeboman di Ghouta Timur. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id – Pemerintah Amerika Serikat membuat pernyataan keras dengan menuduh Rusia terlibat dalam serangan yang menewaskan ratusan penduduk Ghouta Timur, Suriah. Padahal PBB sudah memberlakukan gencatan senjata.

Gedung Putih menyebut, pesawat-pesawat militer Rusia lepas landas dari Pangkalan Udara Humaymim di Suriah melakukan setidaknya 20 misi pengeboman setiap hari, termasuk di Damaskus, pada periode 24 sampai 28 Februari.

Tak disebutkan jenis bom apa saja yang dijatuhkan. Namun AS menyebut pesawat-pesawat yang digunakan sulit terdeteksi radar.

“Rusia telah melanggar perjanjian (gencatan senjata PBB) dan membunuh warga sipil tak berdosa di bawah operasi yang mengatasnamakan memberantas terorisme,” demikian pernyataan Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Senin (5/3/2018).

Sementara itu rezim Bashar Al Assad berjanji terus melanjutkan serangan di Ghouta Timur dan tak malu-malu melanggar gencatan senjata PBB. Serangan bertubi-tubi ke kawasan itu disebut sebagai perang paling mematikan di dunia saat ini, dengan korban tewas lebuh dari 650 orang.

Perang di Ghouta Timur memasuki tahun ketiga. Dengan bantuan Rusia dan Iran, rezim Syiah ini berambisi merebut daerah yang dihuni warga Muslim Sunny itu.

Lembaga Pemantau HAM menyebut, serangan pasukan Suriah di Ghota Timur telah menewaskan 659 orang sejak 18 Februari 2018. Sementara pengeboman di Damaskus menewaskan 27 orang.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut