WASHINGTON, iNews.id - Sebanyak 20 negara berjanji akan mengirimkan sejata baru untuk Ukraina. Negara lain juga telah berkomitmen untuk melatih pasukan Ukraina dan membantu Kiev mempertahankan persenjataan yang ada.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, Senin (23/5/2022). Dia menambahkan, senjata baru yang akan dikirim termasuk amunisi artileri, sistem pertahanan pantai, tank hingga kendaraan lapis baja.
Jenderal Israel yang Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina Mencoba Bunuh Diri
Secara eksplisit, Austin menunjuk Denmark yang sebelumnya mengumumkan keputusannya untuk memasok Ukraina dengan peluncur anti-kapal Harpoon dan rudal. Selain itu juga Republik Ceko, yang menurut menteri pertahanan akan memberikan dukungan substansial termasuk helikopter serang, tank dan sistem roket.
"Italia, Yunani, Norwegia, dan Polandia akan memberi Ukraina sistem artileri dan amunisi," tambahnya.
Sidang Kejahatan Perang, Pengadilan Ukraina Vonis Tentara Rusia Penjara Seumur Hidup
Selain memberi Kiev miliaran dolar dalam bentuk peralatan dan pelatihan militer, AS telah berkoordinasi dengan sekutunya tentang aliran senjata dan dukungan internasional ke Ukraina.
Bagian dari upaya itu salah satunya forum internasional kedua untuk Ukraina,atau yang dikenal dengan Pertemuan Grup Kontak Ukraina. Nantinya pembicaraan akan berfokus pada pengiriman senjata ke Kiev di masa depan. Lebih dari 40 negara akan ikut terlibat.
Menurut perkiraan PBB, setidaknya 3.930 warga sipil telah tewas dan 4.532 terluka sejak Rusia melancarkan perangnya pada 24 Februari. Jumlah korban sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.
Menurut badan pengungsi PBB, hampir 6,5 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, sementara lebih dari 7,7 juta orang telah mengungsi.
Selain membantu Ukraina secara langsung, AS juga meningkatkan kehadiran pasukannya di Eropa sebagai tanggapan atas perang Rusia. Menurut Ketua Kepala Gabungan Mark Milley, sekarang ada sekitar 102.000 tentara yang ditempatkan di Eropa, meningkat 30 persen dari 78.000 yang hadir sebelum perang.
Editor: Umaya Khusniah
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku