Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Puji Presiden Suriah Pemimpin Tangguh: Dia Orang yang Keras, Saya Menyukainya
Advertisement . Scroll to see content

AS Segera Kirimkan Bantuan Senjata Senilai Rp2,1 Triliun ke Ukraina

Sabtu, 07 Mei 2022 - 06:52:00 WIB
AS Segera Kirimkan Bantuan Senjata Senilai Rp2,1 Triliun ke Ukraina
AS akan kembali mengirim bantuan persenjataan ke Ukraian senilai 150 juta Dolar AS atau sekira Rp2,1 Triliun. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) akan kembali mengirim bantuan persenjataan ke Ukraian senilai 150 juta Dolar AS atau sekira Rp2,1 Triliun. Presiden Joe Biden telah menandatangani paket bantuan tersebut pada Jumat (6/5/2022). 

"Hari ini, AS melanjutkan dukungan kuat kami untuk orang-orang pemberani Ukraina saat mereka membela negara melawan agresi Rusia yang sedang berlangsung," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Paket senjata ini terdiri atas 25.000 peluru artileri 155mm, radar kontra-artileri, peralatan jamming, peralatan lapangan hingga suku cadang.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, AS telah mengirimkan persenjataan senilai 3,4 miliar Dolar AS. Persenjataan tersebut termasuk howitzer, sistem Stinger anti-pesawat, rudal Javelin anti-tank, amunisi dan drone 'Hantu'.

Bantuan terbaru ini merupakan sisa dari 250 juta Dolar AS di Presidential Drawdown Authority. Hal ini memungkinkan presiden mengizinkan transfer kelebihan senjata dari persediaan AS tanpa persetujuan kongres, sebagai tanggapan atas keadaan darurat.

Bulan lalu, Biden mengusulkan paket bantuan senilai 33 miliar Dolar AS untuk Ukraina, termasuk lebih dari 20 miliar Dolar AS berupa bantuan militer. Kongres diminta menyetujui paket pendanaan baru. DPR dan para pemimpin Senat mengatakan ingin bergerak cepat, tetapi belum mengatakan kapan mereka akan memberikan suara atas permintaan Biden. Dia mendesak anggota parlemen untuk bekerja cepat. 

"Kongres harus segera menyediakan dana yang diminta untuk memperkuat Ukraina di medan perang dan di meja perundingan," kata Biden dalam pernyataannya.

AS telah melatih beberapa pasukan Ukraina, di luar negara itu tentang cara menggunakan sistem seperti howitzer.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebut perang di Ukraina sebagai pertempuran untuk melindungi warga berbahasa Rusia di sana dari penganiayaan oleh Nazi dan untuk menjaga dari apa yang dia sebut sebagai ancaman AS terhadap Rusia yang ditimbulkan oleh perluasan NATO.

Sebaliknya, Ukraina dan Barat menolak klaim fasisme sebagai tidak berdasar. Mereka mengatakan Putin mengobarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut