TAIPEI, iNews.id – Amerika Serikat ikut mengomentari langkah Nauru yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Menurut negeri Paman Sam, keputusan tersebut amat disayangkan.
“Kami mendorong semua negara untuk terlibat dengan Taiwan,” kata Laura Rosenberger, ketua American Institute in Taiwan (AIT) yang berbasis di Virginia, kepada wartawan di Taipei, Selasa (16/1/2024).
Netanyahu Terpilih Lagi sebagai Pemimpin Likud, Siap Maju Pemilu Israel Mendatang
Pada Senin (15/1/2024) kemarin, Nauru menyatakan bakal memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi kepentingan rakyat dan negara kepulauan Pasifik itu. Nauru pun kini mengalihkan hubungan diplomatiknya dengan RRC (China).
Sementara Taipei menyebut keputusan Nauru itu sebagai akibat dari tindakan jahat Beijing pascapemilu yang diselenggarakan Taiwan pekan lalu.
Joe Biden Kembali Tegaskan AS Tak Akan Dukung Kemerdekaan Taiwan
Dengan diumumkannya keputusan Nauru kemarin, Taiwan kini hanya memiliki 12 sekutu diplomatik, termasuk Guatemala, Paraguay, Eswatini, Palau, dan Kepulauan Marshall.
Kandidat dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, Lai Ching Te, memenangkan pemilihan presiden Taiwan pada Sabtu (13/1/2024) lalu. Dia akan mulai menjabat pada 20 Mei.
China Meradang, Menlu Jepang Beri Selamat Presiden Terpilih Taiwan Lai Ching Te
Menjelang pemilu tersebut, China telah berulang kali menyebut Lai sebagai seorang separatis yang berbahaya.
Beijing selalu mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah China. Dalam beberapa tahun terakhir, RRC berulang kali memberikan tekanan kepada pulau yang diperintah secara demokratis itu, mulai dari pengerahan pesawat tempur di dekat wilayah udara Taiwan, hingga latihan militer besar-besaran yang melibatkan sejumlah kapal perangnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku