AS Siap Kirim Pasukan dan Rudal Patriot Tambahan ke Arab Saudi
WASHINGTON, iNews.id - Departemen Pertahanan Amerika Serikat berencana mengirim empat sistem radar, baterai rudal Patriot, dan sekitar 200 personel pendukung untuk membantu pertahanan Arab Saudi dari serangan. Pada 14 September lalu, Saudi diguncang dua serangan besar yang menargetkan fasilitas minyak Aramco.
Pernyataan ini merupakan penegasan dari janji Menteri Pertahanan AS Mark Esper sebelumnya yang berjanji mengerahkan lebih banyak pasukan ke Arab Saudi pascaserangan drone dan rudal.
Namun, jumlah pasukan yang dikirim lebih sedikit dari yang pernah disampaikan pejabat AS yakni berkisar ribuan personel.
Dalam sebuah pernyataan, militer AS menyiagakan kekuatan tambahan untuk siap dikirim kapan pun sesuai perintah. Artinya kekuatan ini dapat dimobilisasi secara cepat dalam waktu kritis. Selain personel, peralatan senjata juga siap dikirim yakni dua baterai rudal Patriot tambahan buatan Raytheon Co dan Lockheed Martin Corp serta rudal Terminal High Altitude Area Defense system atau THAAD.
Pada pekan lalu Trump mengaku yajin pengerahan kekuatan militer ke Saudi efektif untuk menekan musuh, meski dia lebih cenderung memberlakukan sanksi baru terhadap Iran selaku pihak tertuduh di balik serangan fasilitas minyak Aramco.
Sementara itu Menteri Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir membuka peluang negaranya menggunakan pendekatan militer. Iran dituduh sebagai pelaku serangan menggunakan drone dan rudal penjelajah itu, meski dibantah.
Jubeir mengatakan, semua opsi untuk merespons serangan ini sangat mungkin dilakukan, termasuk pengerahan militer. Apalagi Saudi mendapat dukungan dari Barat.
Iran membantah terlibat, sementara pemberontak Houthi yang berpihak Iran di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun AS punya bukti gambar satelit bahwa lintasan rudal dan drone berasal dari Iran atau Irak, bukan Yaman.
Editor: Anton Suhartono